webnovel

Basket SMA

Hari ini, aku mengikuti latihan basket lagi, syukurnya kakak kelasku ramah-ramah sehingga aku mudah untuk berbaur dan mejadikan kita lebih akrab untuk bisa bercanda bersama.

Sejak awal kelas X, aku sudah aktif dalam latihan basket, dan beberapa kali kita sudah sparing dengan tim dari sekolah lain. Sejujurnya dibadingkan dengan tim ku di SMP, jelas kakak kelas di SMA ku lebih bagus dalam segi teknik dan permainan, hanya saja sejak awal sudah ada parameter bahwa tim SMA ku ini yang terbaik se-Kota, jadi ada beban yang harus dibawa untuk mepertahankan gelar Juara.

Apa bedanya dengan masa SMP? Di SMP, kami dulu memulai semua dari awal, kami selalu kalah di babak semi final sampai akhirnya di akhir tahun aku bermain besama tim SMP ku, kami berhasil meraih Runner-Up di ajang bergengsi yang selalu diadakan SMA Perwira yang selalu diikuti oleh banyak sekolah di skala Provinsi.

"Anin, jangan ngelamun! Fokus dong latihannya" seru Kak Chika.

Ku ambil bola yang terpental disebelahku, "Maaf kak".

Kak Prima menghampiriku, ditepuknya bahuku pelan.

"Semangat ya, kita harus bisa juara lagi tahun ini" katanya menatapku.

Aku mengangguk, balik mentapnya. "Siap kak"

Selesai latihan, Coach Ian memberikan evaluasi. Ada banyak hal yang harus kami perhatikan mulai dari teknik dasar sampai dengan formasi yang sesuai dengan tim kami, dan harus bisa kami aplikasikan di lapangan.

Semua mengangguk dan memperhatikan setiap masukan yang diberikan oleh Coach Ian, banyak sekali yang harus aku perbaiki untuk bisa mengimbangi permainan Tim SMA ku.

"Anin, koreksi saya kalau salah, kamu di SMP posisi sebagai Guard/Forward ya?" Tanya Coach Ian padaku.

Mengangguk, "Iya Coach" jawabku pendek, masih berusaha mengatur nafas.

Mendengar jawabanku, Coach Ian menulis sesuatu di Board.

"Oke, kedepannya saya taruh kamu di Playmaker (PM) ya, kita coba rombak lagi" Kata Coach Ian menatapku, setelahnya menatap satu persatu kakak kelasku.

Shock, aku beneran belum pernah menjadi PM, karena sejujurnya posisi itu sangat fatal dalam sebuah tim, karena harus bisa mengatur serangan dan menentukan taktik apa yang akan dipakai saat dilapangan.

Kak Chika mengangkat tangan, "Coach, apa nggak terlalu terburu-buru? Anin masih sangat awal untuk posisi itu" jelasnya.

Kakak kelasku yang lain mengangguk mengiyakan omongan Kak Chika.

Coach Ian tersenyum kecil, "Justru itu karena ini masih awal saya ingin tau nantinya posisi dan strategi apa yang paling cocok untuk tim ini" terangnya.

Aku terdiam dan tidak berani memberikan komentar apapun, karena ya aku menghormati keputusan Coach Ian, hanya saja aku tau kakak kelasku tidak setuju dengan pendapatnya.

"Duuh", dumelku dalam hati. Karena aku tau akan banyak perselisihan setelah usul Coach Ian tadi dan aku mempunyai firasat yang buruk terkait ini.

Semoga saja tidak terjadi, karena aku ingin sekali bermain basket dengan hati, menikmati setiap permainan, bukan karena hal lain-lain.

Ya, semoga semua berjalan dengan baik.

Hwaa! nggak nyangka di chap 1 yang baca banyak :')), semoga di chap ini dan seterusnya juga yaa.. Terimakasih semua.

Jangan lupa untuk reviewnya ya..

AnggiRetnanicreators' thoughts