Tika sudah benar-benar tidak kuat, dia terus menerus menarik napas menahan diri agar tidak mendorong perutnya. Dia ingin sekali mengeden, rasa kencang di perutnya. Mulas yang tidak terkira pun mulai terasa sampai membuat keringat dingin di keningnya terlihat. Bunda di sisinya terus mengelap dan mengusap perutnya, membacakan istigfar agar Tika bersabar dan beroda perlindungan agar selamat melahirkan bayinya.
Tika hanya mengangguk, kemudian menggeleng karena sudah tidak tahan.
Bunda yang melihatnya pun tidak tega, akhirnya meminta jika melihat rumah bidan, puskesmas atau rumah sakit apapun selain yang abang tuju lebih baik kesana. Karena dari yang bunda liat sepertinya Tika sudah bukan lagi pembukaan pertama, bunda dengan pengalamannya bicara pada Tika.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください