"Bagus, Fahri memang yang terbaik."Ujarnya dengan bibir yang terbalut lipstik merah menyala.
Dia tengah duduk di dalam ruangannya, memegang telepon di telingan di belekang tubuhnya terdapat satu koper yang berisi perlengkapannya untuk pergi menyusul sang pujaan.
"..."
"Hem... baik, kamu terus pantau karena sekarang aku mau pergi ke bandara."
Dia menutup telepon dan tersenyum senang, karena akhirnya kakak tirinya ini mau menuruti keinginannya untuk tetap menikahi Tika, tidak memberikan ruang bagi Farhan untuk melanjutkan niatnya menikahi Tika.
Dia adalah orang yang tidak akan merusak ikatan orang lain yang sudah akan mendekati pernikahan, tidak. Farhan tidak sejahat itu walau pernah berniat memutuskan pertunangan Tika, pada akhirnya dia mengalah dengan pergi ke singapura.
"Baiklah cinta, aku akan menyusul kamu sekarang."
.
.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください