Setelah berlari turun, Angele menghilang di antara lebatnya hutan.
Pepohonan itu sangat tinggi dan berdaun lebat, hingga langit pun nyaris tak terlihat karena tertutup daun. Di atas tanah, banyak semak belukar berselimut kabut putih.
Angele berjalan perlahan menyusuri jalan sempit. Langkah kakinya membuat semak belukar bergemerisik.
Sepatu bot-nya yang tebal tidak mampu melindunginya dari dinginnya rerumputan hutan itu. Angele mencium bau tidak sedap di udara.
Dengan pelat hitam di tangannya, ia memastikan lokasi Red Beard dan segera berlari menuju ke tempat itu.
Titik merah di pelat itu berkedip-kedip, bergerak, dan berhenti beberapa kali.
Setelah sepuluh menit berjalan, terdengar suara sesuatu sedang terbakar.
Sepuluh meter di depannya, terdapat lautan api membara yang terus meluas. Dahan-dahan pun terbakar, dan pepohonan mulai tumbang.
Cahaya api menerangi hutan yang gelap itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください