webnovel

Ratu Siwa????

ketika suasana sudah tenang Wisnu berlari menuju Siwa dikamarnya diikuti kedua orang tuanya.

"Siwa jelaskan pada kami apa yang terjadi?" Wisnu masih terguncang begitu juga ayah ibunya tapi Siwa begitu dingin diam tidak berbalik masih membelakangi mereka.

Dengan sedikit bergetar Bu Dewi mencoba menyentuh anak gadis kesayangan nya itu, kulitnya sedingin es..... dengan terkejut dia melepas pegangannya,begitu aneh,Bu dewi menarik suaminya menjauh lalu berbisik, Siwa sedingin es, sepertinya ada sesuatu yang merasuki anak kita, pak Barata mengangguk setuju karena dia sendiri yang merasakan bagaimana Siwa kecilnya bisa melempar dirinya yang tinggi besar hanya dengan 1 dorongan saja.

beberapa hari berlalu Siwa belum juga mau keluar dari kamarnya, hampir hari ke 3 dan gadis itu tidak sekolah,tidak makan,hanya minum beberapa teguk air diwkt dinihari.

sesudah mencari informasi kesana kemari akhirnya keluarga itu sepakat memanggil seorang yang disebut orang pintar,kakek itu sudah cukup uzur,menaiki tangga dirumah yang cukup tinggi dia sudah melambat,ingin rasanya Wisnu menggendongnya agar bisa tiba lebih cepat kekamar adiknya, tapi dituntun pun kakek itu menolak.

mereka tiba dikamar Siwa gadis itu sedang duduk bersila dengan tangan terjalin diatas pangkuannya,diatas permadani kamarnya yang halus dan empuk,ketika kakek itu masuk,dia langsung berseru....

"salam Yang Mulia Ratu...."

ayah,ibu dan kakaknya terpana mendengar apa yang baru saja diucapkan kakek Jalal.

Siwa membuka mataku dan mengangkat tangan kanannya dengan lembut lalu tersenyum.

"duduklah kemari Jalal,aku sudah kembali sekarang,gadis ini adalah keturunan ke 7 pewaris tahta ku jadi semua ilmuku sudah dia miliki,jaga dia dan bimbing jika dalam kondisi sebagai gadis biasa dia masih sangat muda belia,dan kalian keluarganya,cucu2ku.... tolong simpan rahasia ini jika kalian butuh pertolongan ku, bicaralah pada Siwa aku akan membantu kalian semua,tetaplah beribadah pada Sang Kuasa....."

lalu Siwa memejamkan matanya, ketika terbuka dia membuang nafas berat memandang kakek Jalal, ayah, ibu dan kakaknya.

"Ibu...." ucapnya dengan senyum,Bu Dewi segera menghambur kepelukan Siwa, masih dengan perasaan kalut dan bingung

"aku baik-baik saja Bu jangan begini,kan sudah 17 umurku sekarang,jadi ibu bisa sedikit lebih longgar dalam mengawasi ku,ucapnya dengan senyum yang manis.

kakek Jalal tersenyum lalu sedikit membungkuk.

itulah kali pertama keluarga pak Barata mengetahui bahwa Siwa ditunggangi oleh seorang ratu siluman yang sangat sakti.