webnovel

Drugs + Love = Addicted

Mature content (21+) Jenna Jameson dinyatakan menderita anemia aplastik, yang membuat dirinya sering bertemu dengan Dokter Ryan Karl, hingga secara tak sengaja terlibat cinta terlarang yang tidak seharusnya terjadi di antara mereka. Pada mulanya Jenna tak mengetahui bahwa Ryan ternyata adalah pria beristri. Hingga kepulangan Hellen Duncan-Karl, istri Ryan, menyadarkan Jenna bahwa dirinya dan Ryan tak akan pernah bisa bersatu. Jenna kemudian memutuskan untuk menerima pinangan Blake Gillian, mantan kekasihnya di masa lalu yang kembali hanya demi bisa menjalin kembali kisah cinta yang sempat terputus. Ketika Jenna dan Ryan telah memilih untuk melanjutkan hidup masing-masing, takdir justru seolah membuat lelucon. Secara kebetulan Ryan-Hellen dan Jenna-Blake berlibur ke tempat yang sama, sekaligus Dokter John Armando, yang merupakan sahabat Hellen sejak kecil, yang ternyata merupakan selingkuhan Hellen. Ditambah keterlibatan Clara—sahabat Jenna, membuat kisah cinta semakin rumit. Akankah cinta menemukan jalan pulang yang benar, jika cinta tak lagi cinta? Terlebih jika didominasi obsesi yang selayaknya candu, yang pada akhirnya memorak porandakan cinta yang dibangun dan dipupuk dengan tulus. Mampukah mereka menemukan kebahagiaan pada akhirnya? - Drugs + Love = Addicted - Reach me on IG: @kennie_r89 Vectorist: A_Nzee IG: @a_nzee

Kennie_Re · 都市
レビュー数が足りません
390 Chs

Misi Penting (1)

Pada akhirnya, agar Hazel tidak ikut dalam penyergapan Kenneth. Hiroshi menyarankan agar Blake tetap bersama Hazel. Sehingga yang pergi dalam misi ini hanya Gin, Hiroshi, dan para anak buahnya.

"Ini kan yang kau inginkan, Sayangku?" tanya Blake sembari menarik tubuh Hazel ke dalam pelukannya.

Hazel hanya terkekeh sambil terus menempelkan kepalanya di dada Blake. Coba rasakan irama detak jantung Blake yang selalu menenangkannya.

"Kenapa kau diam saja, Sayang?" tanya Blake.

"Aku sedang mendengarkan irama jantungmu," jawab Haze jujur.

"Jantungku?" tanya Blake balik dengan dahi mengerut.

Hazel mengangguk.

"Itu membuatku nyaman, Blake. Suara ini selalu kurindukan, tapi suara ini pula yang membuatku takut... "

Blake menaikkan dagu Hazel perlahan, meminta gadisnya untuk menatap matanya. Ia ingin melihat apa yang ada disana, mata tak pernah berbohong. Ibarat sebuah jalan pintas untuk mengetahui isi hati seseorang.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください