Blake terbangun saat langit masih gelap. Entah mengapa, setelah menikmati malam indah bersama Hazel, ia justru tak mampu memejamkan mata. Angannya memikrkan banyak hal, salah satunya menganai dirinya sendiri.
Andaikan hari ini tak ada Hiroshi dan Gin, juga hazel yang datang, entah bagaimana jadinya.
Dan kini khayalannya untuk mendekap Hazel hingga terlelap sepanjang malam akhirnya tercapai. Meski dengan penderitaan, yang entah kapan akan berakhir. Ia hanya ingin menjalani kehidupannya bersama Hazel, tetapi entah mengapa segalanya terasa begitu sulit dan terlalu banyak rintangan.
Ia tak ingin berhenti, tetapi membiarkan Hazel harus menjalani penderitaan karena dirinya, rasanya menyesakkan.
Blake membelai rambut Hazel, menyelipkan rambut ke balik telinganya, memandangi wajah lelap itu tanpa rasa bosan. Tak akan ada yang bisa membuatnya bosan terhadap gadis ini. Bahkan ia sudah membayangkan kehidupannya berdua dengan Hazel saat mereka telah menikah nanti.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください