webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · 都市
レビュー数が足りません
64 Chs

teman baru

naysila menggerakan tubuhnya saat sinar matahari menyilaukan matanya, perlahan dia membuka matanya, pagi ini naysila benar benar tidak mau terbangun, bahkan mungkin dia berharap dia tidak pernah bangun, namun tiba tiba dia langsung terbangun saat melihat matahari sudah bersinar dengan terang menunjukan waktu sudah siang apalagi saat dia melihat jam di samping tempat tidurnya tanpa mempedulikan penampilannya naysila langsung berlari keluar kamar dengan panik, pikiran nya benar benar tak karuan,

kak vian pasti sangat kesal sekarang, kak vian pasti akan marah lagi sekarang, astaga apa yang harus dia lakukan sekarang haruskah dia menghadapi emosi menyeramkan devian lagi, pikiran naysila di penuhi dengan fikiran fikiran negatip tentang devian, dia tau seperti apa devian apalagi saat sedang emosi seperti semalam, tapi begitu kaki naysila menginjak anak tangga terakhir dia malah terbengong melihat pemandangan di depan nya.

devian tampak sedang menata piring di meja makan lalu menuangkan susu dan jus ke masing masing gelas, naysila terdiam beberapa saat sampai kemudian devian menyadarkan nya.

"kenapa kamu malah berdiri disana..?"

naysila: " ... "

"kamu belum mandi" devian melihat penampilan naysila yang sangat kusut "mandilah dulu baru kita sarapan". naysila masih tetap terdiam di tempat, devian mengangkat alisnya penasaran kenpa naysila terus berdiam diri saja dia pun langsung menghampiri naysila,

"kenap malah diam terus, hari ini hari pertama kamu masuk universitas, apa kamu lupa" kemudian naysila baru sadar setelah itu, wajahnya terlihat panik dan bingung, "pergilah mandi aku akan menunggu mu di meja makan" suruh devian sambil berlalu menuju meja makan.

tak butuh waktu lama naysila sudah duduk di meja makan bersama devian, dia sudah mengenakan kemeja putih dengan lengan pendek dan rok hitam yang panjangnya hanya beberapa centi di atas lutut, dan dengan rambut yang di kuncir kuda dia telah siap untuk hari pertama ospek di universitasnya.

"aku sudah melihat jadwal mu hari ini, ospek hari pertamamu akan berakhir pada jam 1 siang, aku akan menjemputmu" naysila tidak menjawab atau berreaksi dia terus fokus pada makanan nya, ya percuma juga dia protes apapun yang di katakan devian adalah sebuah pernyataan yang tak boleh di tolak jadi dari pada berdebat dengan nya naysila lebih baik diam dan menurutinya.

naysila pergi kekampus dengan di antarkan devian, sepanjang perjalanan devian terus mengoceh mengingatkan naysila untuk tidak terlalu kelelahan dan menjaga pola makannya nanti, naysila menanggapinya dengan diam, melihat reaksi naysila yang terus mendiamkannya seperti itu hati devian merasa sakit, dia tau saat ini naysila pasti masih marah soal insiden semalam, devian makin merasa bersalah, tidak tau kenapa devian yang biasanya selalu bisa mengendalikan naysila, hari ini tidak tau kenapa dia malah merasa tidak berdaya, dan begitu sampai di kampus naysila langsung keluar dari dalam mobil tanpa berbicara satu patah kata pun.

saat naysila sampai di lapangan kampus dia melihat orang orang sudah mulai berbaris dia pun langsung ikut gabung dalam barisan, dia terus terdiam sampai saat seorang gadis yang berdiri di samping naysila menyapanya

"hay aku raisa" katanya memperkenalkan diri, naysila langsung melirik ke arah gadis yang bernama raisa itu, naysila tersenyum padanya sebelum menjawab

"hay aku naysila"

"kamu sendiri?" tanya raisa

"iyah aku sendiri, kamu ?"

"aku juga sama, semua teman teman ku melanjutkan sekolah ke luar negri," jawab raisa serengah menjelaskan "aku senang bertemu denganmu, mari menjadi teman baik" raisa mengulurkan tangannya dan naysila dengan senang hati membalas uluran tanyan nya,

"huh.. aku senang akhirnya aku bisa mendapat teman," ungkap raisa dengan tulus "apa kamh tau nay, kabarnya panitia ospek dan ketua senat di sini tegas dan galak galak loh, apalagi dosen dosenya, peraturan di sini pun sangat ketat, mungkin karna kualitas universitas ini sendiri, universitas ini hanya satu satunya dan yang paling terbaik di negara kita, " naysila yang mendengarkan pemaparan raisa tentang universitas nya sedikit terkejut, ya karna dia sama sekali tidak tau dengan detail universitasnya itu, dia kuliah di sana karna devian yang menyuruhnya, "aku berharap semoga kita tidak pernah mendapat masalah saat belajar disini" lanjur raisa.

suasana menjadi hening seketika, ketika segerombol orang dengan jas almamaternya berjalan ke tengah lapang, seorang pria bejalan ke arah mikropon dia sangat tampan tubuh nya tinggi kulitnya sangat mulus tidak seperti kebanyakan pria yang kadang memiliki kulit dekil dan tak terrawat, jika di lihat dia tampak seperti aktor korea, tapi jika di bandingkan dengan devian jelas terlihat pira itu jauh di bawah devian, di umurnya yang hampir menginjak 24 tahun wajah devian masih terlihat seperti anak sekolahan, jadi jika saat devian bersama dengan naysila tak ada bisa yang melihat kalau devian jauh 5 tahun lebih tua dari pada naysila.

"selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Glen Anggara, saya ketua senat dan ketua panitia pelaksana di acara ospek ini, jika ada di antara kalian, ada yang ingin di tanyakan atau ada sesuatu hal yang penting mengenai ospek silahkan nanti kalin bisa mendatangi saya"jelas glen sambil mengamati seluruh peserta ospek yang jika di hitung mungkin mencapai ratusan orang "baiklah tanpa mengulur waktu kita buka acara ospek ini dengan berdoa sesuai keyakinan kalian maing masing, doa di mulai !!" semua orang pun langsung menundukan kepalanya berdoa menurut kepercayaan masing masing,

"berdoa selesai, baiklah kita mulai acara hari ini tapi sebelum nya mari kita sambut bpk Wijaya kusuma selaku pemilik dari sky university, untuk memberikan satu dua patah kata, mari kita sambut dengan tepukan yang meriah " semua yang ada di lapang langsung bertepuk tangan dengan meriah, dan tampaklah seorang pria paruh baya dengan mengenakan stelan kemeja putih dengan di balut jas hitam dan celana hitam panjang berjalan menuju mikrofon, tubuhnya sedikit gemuk dan tingginya mungkin hanya sekitar 170 saja,

dia kemudian berbicara memaparkan beberapa hal tentang universitas, sekitar satu jam berpidato akhirnya wijaya kusuma mengakhiri pidatonya, semua tampak senang karna pidatonya telah selesai, ya siapa yang tidak senang, mendengarkan seseorang berbicara hal yang sangat membosankan dengan posisi berdiri di bawah sinarmatahari membuat semua orang sangat lelah tentunya,

acara di lanjutka di sebuah ruanga, kali ini para mahasiswa baru akan di berikan beberapa materi oleh beberapa dosen dan para panitia senior,

waktu berjalan dengan cepat semua mahasiswa dan mahasiswi baru beranjak pulang, setelah seharian yang melelahkan mengikuti acara ospek membut naysila ingin cepat cepat pulang dan beristirahat di rumah, naysila berjalan dengan terburu buru sambil melihat ponselnya dia tampak sedang mengirim pesan pada seseorang, tanpa dia sadari dari arah depan sebuah motor tengah melaju dengan sangan kencang tiba tiba seseorang dari belakang langsung menariknya, karna terlalu kaget tanpa sadar naira menjatuhkan ponselnya alhasil saat motor melintas di hadapan nya motor itu langsung melindas ponselnya hingga ponselnya halncur.

"apa kamu baki baik saja ?"tanya seorang pria pada naysila "kenapa tidak hati hati saat berjalan" naysila sontak langsung membalikan badan nya sambil membungkuk untuk bertrimakasih,

" iya maaf kan saya karna ceroboh, tapi terimakasih " ungkap naysila tepat saat naysila mengangkat kepalanya dia melihat glen berdiri di hadapannya.

"lain kali lebih berhati hati lah " ucap glen dengan di iringi sebuah senyuman yang mampu melelehkan hati setiap wanita yang melihatnya

"iya kak saya akan berhati hati, sekali lagi terimakasih " setelah itu naysila langsung pamit pergi meninggalkan glen, di luar gerbang kampus, devian tengan menunggu naysila di dalam mobil sambil terus menenpelkan ponselnya di telinga nya beberala kali devian tampak sedang menelopon seseorang namun tidak berhasil.

pintu mobil terbuka naysila langsung duduk di samping devian, setelah melihat naysila devian langsung menyimpan ponselnya lalu mulai menyalakan mesin mobil,

"kenapa nomor mu tidak aktiv? " tanya devian kemudian, naysila sintak langsung memperlihatkan ponselnya yang sudah hancur karna terlindas motor, naysila mengingat kembali saat tadi dia berpamitan pada glen, glen memberitahu dia kalu naysila sepertinya harus membeli ponsel baru, baru saat itu naysila sadar kalau ponselnya tadi jatuh terlempar karna terkejut, saat naysila melihat ponselnya yang sudah hancur dia pun langsung memungutnya.

"tadi ponsel aku terjatuh dan terlindas motor" jelas naysila yang melihat ekspresi devian seletah melihat ponselnya hancur, devian tidak menjawab dia malah langsung fokus mengemudi, tepat saat mobil mulai berjalan sebuah motor ninja biru lewat di samping naysila dan itu adalah glen.