webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · 都市
レビュー数が足りません
64 Chs

maaf

mobil devian berhenti di sebuah tempat parkir yang cukup luas, devian dan naysila keluar dari dalam mobil setelah itu devian menuntun naysila untuk mengikutinya, saat sudah berada di dalam sebuah ruangan naysila tercengang melihat pemandangan di sekeliling nya, handphone handphone berjejeran tertata dengan rapi di setiap sudut ruangan itu.

seorang wanita berjalan mendekati devian "maaf tuan, ada yang bisa saya bantu ?" devian langsung menanggapi nya

"ya, saya menginginkan sebuah handphone yang paling terbaru dan tercanggih di tempat ini" wanita itu langsung mengangguk kemudiam pergi lagi saat dia kembali di tangan nya sudah ada tiga jenis handphone, dia langsung menunjukan nya pada devian,

"tuan, ke tiga handphne ini adalah jenis yang paling terbaru dan paling tercanggih, ini hanya satu satunya dan sangat terbatas juga, dan hanya ada ti tempat ini perusahaan lain belum ada yang mempunyai nya, " jelas wanita itu devian hanya menanggapinya dengan diam, kemudian dia berbalik menghadap naysila

"pilihlah mana yang kamu mau" ucap devian, naysila bingung saat melihay handphone handphone yang ada di hadapan nya, semuanya sangat bagus dan kelihatan sangat mahal juga

"kak tidak usah, aku tidak apa tidak memiliki handphone jga," ucap naysila menolak dengan halus.

"aku bilang pilih naysila"kini nada bicara devian sedikit meninggi dan tentu langsung membuat naysila takut, dan dengan cepat naysila langsung mengambil satu handphone, setelah itu devian pergi dengan wanita tadi untuk melakukan pembayaran, dan naysila sendiri dia di suruh untuk menunggu di dalam mobil, saat sedang bergegas menuju mobil naysila malah berpapasan dengan glen,

"kak glen"seru naysila

"eh kamu," glen langsung tersenyum pada naysila lalu pandangan nya terfokus pada barang yang di bawa naysila, "kamu ternyata langsung membeli handphone baru ya"

"ah ini," wajah naysila langsung memerah karna malu, tiba tiba devian datang dan langsung merangkul tubuh naysila, naysila sampai terkejut karna devian datang tiba tiba.

"kak..."kata kata naysila tertahan karna devian dengan cepat langsung menuntun naysila menuju mobil, saat devian akan masuk kedalam mobil dia menatap glen yang masih berdiri di tempatnya tatapan nya bagai seorang pembunuh, setelah itu dia langsung masuk dan tancap gas, sepanjang perjalanan suasana di dalam mobil sangat hening dan canggung, naysila entah kenapa merasa dirinya sangat gelisah.

sesampainya di rumah devian langsung menyeret naysila ke kamar, naysila sempat memberontak kesakitan. karna perlakuan devian benar benar sangat kasar, setibanya di kamar devian langsung membanting tubuh naysila keatas tempat tidur, naysila sangat ketakutan dia bahkan tidak berani melihat mata devian yang sudah menggelap, devian berjalan mendekati naysila sambil melepas jas nya lalu melempar kesembarang tempat , devian membungkuk wajah devian tepat berhadap hadapan dengan wajah naysila, naysila yang panik dan ketakutan hanya bisa menutup matanya, saat naysila merasakan hembusan napas devian di wajahnya perlahan dia membuka mata tepat saat naysila membuka matanya tiba tiba bibir devian menepel pada bibirnya, naysila tampak sangat terkejut, apalagi saat devian terus memaksakan dirinya untuk memperdalam ciumannya, naysila memberontak berusaha melepaskan diri dari cengkraman devian, namun apalah daya kekuatan devian tidak bisa di bandingkan dengan tenaganya yang hanya seperti itu, naysila hanya bisa menangis hatinya benar benar hancur dan sakit,

" kak cukup.. kakak aku mohon hentikan" rintih naysila memohon pada devian,

suara naysila bagai sebuah sambaran petir, devian langsung menghentikan aksinya saat dia mendengar permohonan naysila, akal sehatnya langsung kembali, astaga apa yang baru dia lakukan, hal itu langsung terlintas di fikirsn nya, saat dia menatap wajah naysila hatinya sangat sakit melihat naysila menangis, karna terbakar oleh api cemburu devian sampai kehilangan akal sehatnya,

sejujurnya dia tidak pernah berfikir untuk melakukan hal itu dengan naysila, walaupun dia dan naysila sudah menikah dia jelas tahu perasaan naysila terhadap nya, dari awal devian sudah berjanji pada dirinya sendiri, sebelum naysila memiliki perasaan yang sama terhadapnya, dia tidak akan pernah memaksakan hak nya pada naysila.

"maaf" kata kata itu keluar begitu saja dari mulut devian "aku sangat menyesal, nay aku gak bermaksud..., sudahlah aku memang bajingan maaf kan aku, tidurlah jangan menangis lagi " setelah berbicara devian langsung bangkit lalu pergi begitu saja meningglakan naysila yang masih terisak.

tengah malam naysila terbangun karna merasa haus, saat dia melihat ke samping tempat itu kosong, devian tidak ada kemana dia fikiran naysila terus memikirkan keberadaan devian,

tapi saat naysila berjalan melewati ruang tamu dia melihat devian sedang tertidur di sofa, naysila memutuskan untuk pergi kedapur terlebih dahulu setelah selesai minum air dan hausnya menghilang, naysila langsung bergegas meuju kamar dia mengambil bantal dan selimut setelah itu dia kembali turun ke lantai bawah, setelah selesai menyelimuti dan memakaikan bantal untuk devian naysila diam sesaat di tempat dia memandang wajah devian yang tengah tertidur dengan sangat nyenyak,

wajah devian yang sedang tertidur tampank sangat manis, saat dia tertidur wajahnya terilihat seperti seseorang yang berjiwa lembut tapi ketika dia terbangun dia akan berubah menjadi seseorang yang begitu dingin bahkan sedingin es.

pagi pun tiba saat devian terbangun dia lengsung melihat bantal dan selimut yang menutupinya, perasaan semalam dia tidiak tidur memakai bantal atau selimut tapi... fikirannya buyar saat dia melihat ke arah jendela matahari sudah bersinar dengan sangat terang dengan terburu buru dia langsung bergegas menuju kamarnya, saat sampai di kamar dia melihat naysila yang sedang merapikan rambutnya, tapi devian tidak menghiraukanya dia malah langsung masuk ke kamar mandi.

saat devian telah siap untuk berangkat kerja dia melihat naysila yang sedang menunggunya di meja makan,

"bawalah mobil sendiri, aku tidak bisa mengantar kamu,"setelah berbicara devian langsung memberikan kunci mobil ke naysila" ingat jangan ngebut, pulang tepat waktu dan jika hal seperti kemarin terulang lagi hubungi aku jangan menyiksa diri sendiri" setelah itu devian langsung pergi.