webnovel

Do anything for love

Devian syaputra... seorang yang berkepribadian dingin sewaktu kecil iya tiba tiba menginginkan seorang gadis kecil sebagai hadiah ulangtahunnya dan sewaktu gadis itu dewasa devian menikahinya, Naysila seorg anak yatim piatu yang tiba tiba di adopsi oleh keluarga kaya raya, dan pada saat dia dewasa dia mau tak mau menikah dengan devian syaputra, dia tau kepribadiaan devian jadi dia tak bisa menolak pernikahan yang membuat hatinya benar benar tersiksa sebenarnya sejak dari pertama devian melihat naysila dia sudah memiliki ketertariakan padanya, tapi sampai dia dewasa pun devian tak pernah bisa memperlihatkan hal itu karna kepribadian nya itu,,

Risma_Alvhira · 都市
レビュー数が足りません
64 Chs

Devian murka (3)

devian mengantar naysila sesuai yang di katankan nya tadi,

Mobil devian berhenti di lapang parkir universitas, dulu biasanya devian hanya mengantar naysila samapai gerbang, tapi sekarang dia mengantar naysila sampai dalam kampus, karena mobilnya merupakan salahsatu mobil termewah dan hanya ada beberapa di dunia, bakan hanya orang orang tertentu yana memilikinya, jadi tak heran mobil itu mejadi pusat perhatian orang.

"hey lihat itu, luar biasa keren"

"hey cubit aku,"

"ah siapa yang mengendarai mobil itu"

"astaga, orang yang memiliki mobil itu pasti orang yang sangat kaya, aku pernah melihat harga mobil itu"

" aku ingin sekali duduk di dalan mobil itu"

"cepat poto mobilnya"

"aku ingin melihat pemilik mobil, jika dia pria tampan aku tidak keberatan bahkan jika jadi dimpanan"

"gila sumpah, buat iri saja"

semua orang terus bergosip tentang mobil dan pemiliknya, kebanyakan yang bergosip tentunya wanita, para pria hanya sekedar mengagumi dan iri saja, mereka tidak banyak bicara, sedangkan orang orang sedang sibuk berdiskusi, di dalam mobil tampak naysila yang tanpak ragu untuk keluar dari dalam mobil, dia tidak ingin lagi menjadi pusat perhatian dan menjadi buah bibir orang orang, devian melihat keraguan di mata naysila, dia menatap sekeliling lalu sebuah senyum misterius muncul di wajahnya, aji yang duduk di kursi kemudi langsung turun dari dalam mobil lalu membukakan pintu mobil di bagian penumpang, devian keluar dari dalam.mobil, orang orang yang ada di sekitar sana langsung histeris, pemilik mobil nya adalah devian syaputra, itu sudah cukup membuat gempar seluruh universitas, kahadiran devian bagai seorang raja, semua orang mulai bergosip kembali tapi tiba tiba devian tampak seperti membungkuk ke dalam mobil, tangan nya terulur, dan dari dalam mobil naysila langsung meraihnya, dia keluar dari dalam mobil dengan ragu, kini semua tatapan mata tertuju pada naysila, semua orang tampak terkejut, bahkan ada dari beberapa orang terus memastikan diri mereka kalau mereka tidak salah lihat atau halusinasi,

seorang pria paruh baya berjalan dengan terburu buru menghampiri devian, dia tampak membungkuk hormat saat sudah berada di hadapan devian, ya dia adalah wijaya kusuma, pemilik dan pengelola universitas

"selamat pagi pak devian, senang anda bisa datang kemari"serunya dengan nada sopan, devian tampak mengacuhkan nya, dia kembali melihat naysila, pandangan nya yang dingin kini berubah memjadi pandangan yang penuh kasih sayang,

"pergilah ke kelas mu, jangan khawatirkan apa apa, reyhan akan memdampingimu" ucap devian dan tak lama sebuah mobil berhenti di parkiran dan itu adalah reyhan, reyhan keluar dari dalam mobil, pria jangkung itu tampak mengenakan stelan jas resmi, seperti saat dia bekerja di kantor, tapi justru itu membuat dia semakin tampan dan mempesona,

"pasikan dia aman, jangan biarkan ada perkataan buruk yang keluar dari mulut orang orang tentang naysila, " reyhan hanya mengangguk, kemudian berjalan menuju naysila, setelah itu naysila dan reyhan berlalu, dan tinggalah devian, aji dan wijaya

"aku ingin mengadakan rapat pemegam saham sekarang juga" tatapan dingin devian kembali lagi saat naysila sudah berlalu pergi, sedangkan wijaya tampak terkejut di tempatnya

"kenapa tiba tiba, apa ada masalah?"tanya wijaya penasaran,

"tidak usah banyak bertanya, siapkan saja rapatnya, " tegas devian, wijaya hanya bisa pasrah, dia tidak tau apa maksud dan rencana devian dengan mengadakan rapat mendadak dan mendesak ini,

_

Di sebuah ruangan yang terdapat meja besar yang memenuhi ruangan itu terlihat beberapa orang tengah duduk berjajar di meja itu, devian tampak duduk di ujung meja paling depan, aura kepemimpinannya jelas terpancar, elegan, tegas, kejam, dan mendominasi siapapun yang ada di sana.

suasana hening sebentar sampai devin mengeluarkan suara,

" sebelum nya saya minta maaf atas pertemuan mendadak kita hari ini, tapi sebelum nya saya ingin berterima kasih dulu pada semua orang yang telah meluangkan waktunya untuk pertemuan ini, " devian berhenti sebentar sambil mengamati sekeliling, setelah itu dia melanjutkan perkataan nya lagi " tujuan dari pertemuan kali ini saya ingin membahas tentang sekandal berita yang menyebar tentang salah satu siswi di kampus ini, " devian dengan jelas melihat ekspresi bingung dari tatapan orang orang padanya, "dan saya yakin ada keterlibatan orang dalam pada hal ini" lanjut devian yang langsung memancing emosi orang orang.

"maksud anda apa?"

"apa anda berusaha menuduh kami?"

"pak devian jangan bilang anda mencurigai kami?"

"tidak masuk akal, apakah benar anda menuduh kami?"

orang orang terus melontarkan pertanyaan pertanyaan itu pada devian,mereka tidak pernah menyanyangka akan tuduhan devian, bagaimana dia melibatkan mereka dalam sekandal uiversitas, apa dia sedang bercanda? untuk apa mereka melakukan semua itu, sungguh menggelikan keuntungan apa yang akan mereka dapatkan dengan terlibat masalah mahasiswi kampus, apa dia seorang ratu atau putri mahkota yang jika sebuah sekandal di buat akan menguntungkan pihak yang membuat sekandal.

Devian menyeringai, mendapati pertanyaan itu

"aku tidak pernah berpikir menuduh kalian, tentu saja aku bukan tipe orang yang akan menuduh seseorang sembarangan," devian berbicaran dengan maksud tertentu, orang orang sama sekali tidak mengerti apa yang di maksud devian

"jadi maksud anda mengumpulkan kami dan memberitahu soal ini, apa maksudnya? tolong jangan buat kami bingung!"seorang pria paruh baya yang dari tadi diam sekarang angkat bicara, devian tersenyum penuh misteri saat mendapati pertanyaan itu, " apa ada mengumpulkan kami untuk masalah sepele jalang kampus, jangan bilang anda ingin membela wanita pelacur itu, seharusnya dia di usir..."

Prengg...

gelas jatuh kelantai, gelas itu langsung hancur berkeping keping, devian melempar gelas yang di pegangnya, semua tampak terkejut, semua orang tampak melihat kemarahan yang ada di mata devian, pria yang berbicara tadi tampak terkejut,

"jaga ucapan mu," devian berbicara singkat, namun perkataan nya, mampu membuat bulu kunduk semua orang berdiri, kata tata devian begitu dingin dan tajam, dan tatapan nya bagaikan sebuah belati yang sangat tajam yang mampu membunuh orang dengan sekali tancap, andi hendak berbicara namun tiba tiba..

brak..

suara pintu di buka dengn keras, pandangan semua orang langsung tertuju ke arah pintu, dan tampaklah aliya meraung kala dia masuk ke ruangan itu, pria paruh baya tadi yang membuat devian murka langsung bangun dari duduknya, dia adalah andi ayah dari aliya,

" ayah apa ini, kenapa pihak kampus mengeluarkan ku dari universitas" raung aliya, andi yang mendengar itu langsung tersentak kagaet tentunya

"apa maksud kamu aliya?" tanya andi merasa tidak percaya dengan apa yang di katakan anaknya, ya gimana tidak dia adalah salah satu pemegam saham di universitas ini tapi anaknya malah di tendang keluar dari universitas,

" ayah mereka, memberikan surat pengeluaran ku dari universitas, ayah kenpa bisa begini? ayah pemegam saham di universitas ini tapi kenpa mereka memperlalukan ku seperti ini?" aliya berbicara sambil menangis, sunghuh ini penghinaan yang sangat buruk baginya, dia tidak pernah di perlakukan seperti ini, hargadirinya seakan di injak injak.

Andi memandang wijaya yang saat itu berdiri di samping devian

"apa ini pak wijaya? kenapa pihak kampus mengeluarkan anak saya? apa kalian sudah tidak menghargai saya ?"tutur andi dengan emosi yang meluap luap, wijaya ingin berbicara tapi devian dengan cepat menyela nya

"anda tidak seharusnya mempertanyakan hal itu pada pak wijaya, karena hal ini adalah keputusan ku" jawab devian yang langsung membuat semua orang bingung, dan membuat andi geram

"apa maksud anda pak devian, apa anda lupa saya pemilik saham di kampus ini juga" andi berbicara dengan sedikit meninggi kan suaranya, amarah nya sunguh meluap lupa, tapi dia tidak bodoh dia tau siapa orang yang sedang di hadapi nya, dia devian syaputra siapa yang berani menantangnya, semua orang tahu setiap langkah dan keputusan yang dia buat itu selalu mutlak dan bukan tanpa alasan, kecerdasan nya tidak bisa di tandingi oleh siapa pun, itu sebabnya perusahaan keluarganya mampu melesat dengan cepat dan selalu sukses dalam bidang apa pun.

Devian terdiam sesaat dia langsung menatap aliya dengan tatapan tajam, aliya yang di tatap seperti itu tampak gemetar dia sangat tidak nyaman dengan tatapan itu, walau pun devian sangat tampan, dia tau seperti apa devian, orang orang bilang kalau dia sosok yang kejam dan tak berbelas kasih, pernah sekali aliya menargetkan nya, tapi sikap devian yang begitu dingin, membuat dia menyerah mendapatkan nya, sampai dia bertemu glen, walau pun glen hampir sama dingin nya seperti devian tapi setidaknya glen pria yang cukup ramah.

"anda seharusnya bertanya pada putri anda apa yang telah dia lakukan pada seseorang " ucap devian, aliya jelas mengerti siapa seseorang yang di bicarakan devian, karena dia tau seseorang yang di usiknya cuma satu orang, melihat devian menatap nya seperti itu, aliya seperti kesulitan mengatur detak jantungnya, dia benar benar di buat takut oleh devian

"apa maksud anda ? apa anda sedang menuduh putri saya ?" tanya andi

"putri anda seharusnya bisa menjawab, lagi pula saya memiliki bukti, " jawab devian santai, dia berdiri dari duduk nya, matanya tidak lepas dari aliya, "seharusnya anda mendidik putri anda dengan benar, jika tidak akibatnya akan lebih buruk dari ini" jelas nada bicara devian mengandung sedikit ejekan dan ancaman pada kata katanya, andi mereasa anaknya telah di hina sehingga dia tidak bisa menerima hal ini.

"pak devian apapun kesalahan anak saya, anda seharusnya tidak lupa kalau saya ini pemilik saham kampus, anda tidak bisa begitu saja mengeluarkan anak saya dari universitas" tutur andi, tapi bujan nya waspada devian malah tersenyum geli mendengae hak itu

"bapak andi yang terhormat, walau pun saya harus kehilangan universitas ini pun saya tidak keberatan, dan dari pada anda mempermasalahkan dan memikirkan saham anda di sini, sebaiknya anda berfikir tentang perusahaan anda sendiri, aku mendengar ada sedikit masalah pada perusahaan anda, apa anda tidak mengkhawatirkan nya?" andi yang mendenar itu seakan membeku di tempat, bagaimana orang lain tahu tentang keadaan perusahaan nya, hal ini jelas sangat di rahasiakan, tapi devian dengan mudakh mengetahuinya, tanpa andi ketahui sebenarnya devian telah mengirim seorang mata mata propesional dan menyuruhnya menyamar jadi salah satu kariawan di perusahaan andi, supaya dia bisa mendapatkan informasi rahasia di perusahaan andi.

andi merasa sedikit waspada pada devian, dia jelas tahu pasti sesuatu telah di rencanakan oleh devian, belum sempat andi berbicara ponselnya berdering tiba tiba....