Anara mendengus kesal tatkala perutnya kembali terasa lapar padahal sebelum tidur ia sudah menikmati sepiring roti, jus stroberi kesukaannya. Sebenarnya tidak bisa dibilang kesukaan Anara karena itu terjadi semenjak ia hamil. Anara mengusap perutnya, pukul dua pagi tapi rasa lapar tidak bisa dihilangkan meski sudah memaksakan diri untuk tidur. Tidak ada Alvin, pria itu belum pulang katanya sedang di kelab malam bersama sahabatnya. Pria itu berjanji akan pulang secepatnya, Anara tidak peduli kapan Alvin pulang karena ia sudah terbiasa sendiri.
"Nak, kalau Mama dan Papa berpisah nanti semoga kamu tumbuh jadi anak yang memiliki nasib baik. Pilihlah pria atau wanita yang mencintaimu, Mama janji tidak akan menjodohkanmu dengan siapapun. Karena itu menyakitkan." ucap Anara. Mengajak calon bayinya berbicara adalah kebiasaan saat ia sedang diam, sedang sedih karena baginya calon bayi lebih memahami dibanding papa, mama, dan suaminya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください