"Aku tidak mau peduli. Besok siang hanya dua jam setelah pertemuanku dengan perusahan Meither! Kau mengerti? Konfirmasikan saja dimana tempatnya dan bagaimana situasinya," ucap Monica begitu mudah dan santai.
Martha sudah menatapnya tidak percaya.
"Apa?" balasnya sembari melotot.
Monica langsung membalasnya dengan sikap angkuh.
"Kenapa? Apa kau tidak bersedia untuk melakukannya?" tanya Monica.
"Bukan seperti itu. Tapi.."
"Tapi apa?" tantang Monica.
Martha langsung merajuk.
"Ah, sudahlah. Sesukamu saja! Kau mana pernah mau dan ingin mendengarkanku!" ucap Martha akhirnya memilih untuk menyerah.
Martha jelas tidak punya pilihan lain selain menurut dan mengikuti keinginan Monica.
Ia lebih baik membiarkan saja Monica sendiri yang menghadapi ibunya, jika wanita itu sampai mengajukan protes dan gugatannya. Martha hanya perlu bersikap bodoh dan pura-pura tidak tahu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください