webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · 幻想
レビュー数が足りません
276 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Kebahagiaan Selalu Berlangsung Singkat

Musim gugur tahun 736 dalam penanggalan kalender Krieg Heilig.

Kota perbatasan Elkante, sebuah kota kecil dari wilayah kekuasaan Kerajaan Girtenia. Negara itu merupakan wilayah paling utara dari benua barat, yang mana batas wilayahnya bertetangga langsung dengan negara-negara benua utara.

Kota Elkante terpisah menjadi pemukiman-pemukiman sederhana dengan rumah penduduk yang terbuat dari bilik bambu.

Di salah satu pemukiman, Theresa yang berhasil meninggalkan teokrasi kini hidup dengan putrinya. Theresa menamai putrinya sebagai Stella.

Theresa membesarkan Stella selagi dia bekerja membantu ladang perkebunan penduduk. Lima tahun lalu Theresa yang sedang dalam perjalanan mencari tempat menetap merasa ditakdirkan untuk tinggal di Kota Elkante.

Tempat itu terasa begitu tenang, para penduduk juga baik padanya, sehingga Theresa memutuskan bahwa dia akan membesarkan Stella di kota itu.