webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · 幻想
レビュー数が足りません
276 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Johanna Sophia de Windt

Tiga hari kemudian, seluruh siswa selesai melaksanakan ujian pendahuluan. Pada portal berita Kawasan Pelajar, nilai mereka semua segera diumumkan. Tidak seperti pengumuman kelompok ujian, pengumuman nilai siswa dipublikasikan untuk bisa dilihat oleh seluruh siswa di Kawasan Pelajar.

Dalam tabel yang disusun berdasarkan urutan kelompok yang meraih total nilai tertinggi pada ujian, kelompok Johanna Sophia de Windt dan Jacob Jacques de Windt menempati urutan pertama. Berdasarkan kontribusi selama ujian pendahuluan, Sophia menjadi siswa dengan perolehan poin individu terbesar di antara lima puluh ribu siswa yang mengikuti ujian.

Kehadiran kelompok Sophia dan Jacob, disusul oleh kelompok Iria Ascott yang menempati urutan kedua, yang mana mereka hanya terpaut perbedaan belasan poin saja.

Tempat ketiga diisi oleh Julian Daffa Wimsey yang sukses memanfaatkan keraguan para siswa untuk menyerang faksinya dikarenakan rumor kerja sama antar kelompoknya dengan faksi besar lain.