webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · 幻想
レビュー数が足りません
276 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SUPERPOWERS
#SLICEOFLIFE
#ANTIHERO
#CAMPUS
#LIGHTNOVEL

Aku Ingin Mati Saja

"Aku ingin mati saja."

Itu adalah kata yang selalu gadis kecil itu ucapkan setiap hari.

Di bawah lantai dingin dan kasar, tubuhnya tidak mampu dia gerakkan. Siksaan yang dia dapat setiap hari setelah tinggal di kediaman penguasa Kota Elkante, membuat seluruh badannya mati rasa.

Stella− tidak, gadis kecil itu tidak bisa menyebut dirinya dengan nama itu lagi. Penguasa Kota Elkante menganggapnya sebagai barang, dan sebuah barang tidak butuh identitas.

Jika gadis kecil itu mengingat kehidupannya atau membicarakan tentang ibunya, penguasa kota akan langsung memberinya pengajaran yang keras.

Gadis kecil itu sudah dipersiapkan untuk dijual sebagai budak. Derajat kemanusiaannya turun begitu jauh dalam waktu singkat. Dia terus saja bertanya-tanya mengapa nasib yang buruk selalu terjadi padanya.