webnovel

Diary of the Homeland : Summer Vacation

Seorang petani tua yang bernama Jack Ville yang tinggal di sebuah desa bernama Praria. Jack mengajak cucunya Veron Ville untuk berliburan musim panas di desanya karena dia sendiri merasa kesepian. Dimana hanya sendirian di desa itu. Desa Praria ini merupakan desa di lembah yang diapit 2 puncak bukit yang menyambung dengan pesisir pantai. Veron cucu dari jack awalnya ingin berliburan dengan keluarganya di luar dugaan ayah dan ibunya mendapatkan panggilan mendadak untuk kerja jadi dia hanya sendirian berliburan ke desa kakeknya Praria. Di luar dugaan desa Praria ini merupakan tempat luar biasa menarik. Karena terdapat makhluk – legenda yang mengabarkan kepada Veron karena hanya satu – satunya manusia yang dapat melihat mereka yang berkata bahwa ada masalah besar yang akan diakibatkan Naryu Rev.Upu ini. Yang bisa mengakibatkan pertumpahan darah bahkan bencana alam yang sangat membahayakan desa ini. Beberapa hari kemudian Erion, sang kepala desa Praria itu pun tewas. Karena itu desa menjadi gempar hingga ada pembatasan waktu jam malam. Misteri atas kematian Erion ini menjadikan keluarga Jack, Barley, Woody, Wallace, dan Ellen diteror terutama anak – anak kecilnya yang mengetahui sesuatu tentang pembunuhan tersebut. Bisakah Veron selamat dari hal tersebut?

471ishere · その他
レビュー数が足りません
12 Chs

Berangkat ke desa Praria (17 Juni)

Malam hari sabtu ini, aku dan keluargaku sekarang sedang di pesawat untuk pergi ke rumah kakek Jack yang tinggal di Desa Praria itu, perjalanan iru sangatlah amat jauh karena membutuhkan beberapa hari. Aku senang karena kami dapat berangkat walaupun kami harus sedikit mengundur waktunya dimana janji ayahku Frank seharusnya kami berangkat tanggal 11 ternyata ayahku sama sekali tidak bisa dan akhirnya kita bisa berangkat hari ini walaupun malam banget kita harus berangkat. Kita berangkat jam 8an malam dari rumah kita, dan kita sekarang telah terbang menaiki pesawat ini tepat pukul 10 malam. Kata ayah kami ini nanti di pesawat ini kira – kira mungkin hampir 1 setengah harian dan melanjutkannya selama 1 hari berikutnya untuk menggunakan travel agen. Aku tak sabar ingin melihat desa kampung halaman ayah,

==================================================================

(RD) -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- (RD)

==================================================================

Dua minggu kemudian tepatnya sabtu pagi tanggal 17 Juni di kamar tidur Frank, Frank tidur lelap di atas ranjangnya. Dengan mata yang masih mengantuk, Frank melihat Izes berdiri di depannya sambil berkata "ayo bangun sayang ini sudah sabtu pagi, saatnya kita bersiap – siap untuk menyiapkan perbekalan untuk berlibur musim panas di Praria"

Kemudian terdengar "tululit…tululit" Izes memberikan telepon genggam milik Frank kepadanya sambil berkata "ini sayang ada meleponmu" Frank pun mengambil telepon genggam tersebut dari istrinya dan menjawab panggilan dalam telepon genggam "Halo ya ini Frank, Bos ada apa bos telepon saya pagi – pagi hari sabtu seperti ini ?"

Bos Frank berkata "Kamu sekarang pergi ke kantor akan kuberikan tiket transport dan sekaligus tiket menginap di kota Diamond" Frank berkata "Kota Diamond di negara mana ?" Bos Frank berkata "Kota Diamond di negara Argentio dekat kota Ruby di pesisir pantai timur benua Emarico latin" Frank berkata dalam hati "Kota Ruby yang itu dekat dengan kota Mineral kota kelahiranku lebih tepatnya desa Praria yang ada di dalam kota Mineral benarkah yang itu ?"

Bos Frank berkata FRANK, FRANK, FRANKY, FRANKY… HEY KAU MASIH MENDENGARKAN AKU FRANK ?" Frank terkerjutdan berkata "ya, iya bos ada pa lagi maaf, maaf, maaf aku sempat beberapa saat aku tidak mendengarkanmu Bos, maaf ya Bos" Bos Frank berkata "Iya iya sekarang cepat ke kantor kutunggu sampai jam 9 pagi ini" Sambil agak melantur, Frank berkata "memangnya sekarang jaaaaam"

Kemudian Frank terbelalak melihat jam dinding yang tergantung di sebelah lemari cokelat menunjukkan angka 8. Frank kemudian berkata terbata – bata "hah bababaiik bos aku akan segera kesana sampai bertemu di sana, bos" Frank berkata dalam hati "bagaimana ini biasanya aku berangkat 2 jam sebelum waktu keberangkatan tapi bos ngajak ketemuan jam 9 padahal sekarang sudah jam segini aku harus cepat – cepat agar sampai di sana sebelum jam 9"

Sambil berdiri dan beranjak dari ranjangnya, Frank memegang tangannya dan mencium pipi Izes serta berkata "terima kasih sayang". Kemudian tangan kanan Izes menarik tangan kiri Frank sambil berkata "tunggu dulu sayang sepertinya kau sedang kebingungan, ingat sayang sekarang kita satu keluarga yang dikat oleh rasa kasih dan sayang jadi masalahmu adalah masalahku juga mari kita selesaikan bersama dan mencoba untuk bertahan hidup bersama sayang"

Kemudian Izes gantian mencium pipi kanan Frank untuk menenangkan hati Frank yang kebingungan kemudian kepala Frank tertunduk sambil berkata "sekarang ketika aku ingin membahagiakan kalian semua dengan cara berliburan kembali bersama ayah di desa tapi aku terikat oleh pekerjaanku ini. Jika tidak kita…."

Izes kemudian memeluk Frank erat – erat sambil berkata "baiklah biar aku saja yang menjaga dan bersama Veron selama ia berliburan di desa Praria, kampung Halamanmu, sayang Sekarang bersiap – siaplah untuk pergi ke kantor"

Beberapa menit kemudian terdengar suara "Kriiiing, Kriiiiing, Kriiiing, Kriiiing" Izes cepat saja berlari menuju telepon rumah yang berada di meja hitam di pojokan yang terletak di ruang keluarga. Izes mengangkat gagang telepon dan berkata "hallo di sini kediaman rumah keluarga Ville, Frank Ville. Ini dari Siapa ya ?" terdengar suara dari telepon "Hallo, apa benar ini Nyonya Frank Ville, Izes Ville ?" Izes berkata "ya, benar ini saya sendiri. Ini dari siapa dan ada urusan apa, ya ?"

Suara dari telepon "Ya ini dari Aku Twoeni Hoenn, Ada kerjaan baru kita akan meliput di Kota Diamond, Oyd-Negra. Izes berkata dalam hati "apa ?? Kota Diamond, Oyd-Negra sama dengan tujuan kerja luar kota Franky, Bagaimana ini aku sudah berjanji pada Frank aku akan menemani Veron ketika ia berliburan Desa Praria ?" Twoeni berkata "HAAALLOOOO, IZES,IIIIIZESSSS, IZES GEONI HOI" Izes berkata "ya…ya…ya ada apa ?"

Twoeni berkata "Bagaimana kau mau menerima tawaran meliput ini dengan aku di sana ? atau kamu enggak bisa kerja bersamaku disana ?" Izes berkata "nanananti aaaaja kutelepon lagi ya" Dan ia pun menutup teleponnya."

Kemudian Izes mendengarkan dari lantai bawah suara Veron yang berlari menaiki tangga rumah mereka yang berwarna merah kecoklat-coklatan "sarapannya apa, Bu ? kok masih kosong meja makannya, sarapannya apa, Bu ? kok masih kosong meja makannya sarapannya apa, Bu ? kok masih kosong meja makannya" Kemudian Izes menemui Veron dan ia berkata "iya-ya Ayo ke bawah dulu kita siapkan sarapan"

Veron berkata "kenapa bu ? Sepertinya ibu kebingungan sekali" Izes berkata sambil membuka keduanya tangannya " Eeng…eng…enggak ada apa-apa kok tenang aja" Kemudian Veron berkata "Jadi enggak Kita ke Rumah Kakek liburan musim panas ini, Bu ?" Izes berkata "ya, sepertinya kita hanya berdua liburan musim panas di rumah kakek itu." Veron berkata "berdua ? Maksudnya Ayah enggak ikut ke rumah kakek begitu, ya ?"

Izes berkata "Ya, sepertinya begitu tadi pagi ini ia mempunyai urusan yang harus ia selesaikan dulu mungkin setelah itu Ayah mungkin langsung menyusul kita di sana begitu tapi ayah akan mengantarkan kita sampai ke desa Praria dan ia langsung pergi kerja karena kotanya dekat dengan desa Praria katanya begitu" Veron berkata "kalau begitu mengapa enggak sekalian ayah berangkat dari desa Praria ke tempat kerjanya"

Izes berkata "ya enggak bisa juga walaupun dikatakan dekat tapi juga jauh jaraknya dari desa praria kira – kira jauhnya dua kota" lalu Veron merunduk sedih sambil berkata "kenapa ayah dan ibu selalu enggak bisa bersenang – senang bersamaku secara bersama – sama ? Kalo enggak Ayah, ibu yang enggak bisa" Dan Izes pun mengelus rambutnya kemudian memeluknya erat – erat. Beberapa menit setelah Izes dan Veron berpelukan.

Frank pun menuruni tangga dan melihat keduanya dan ia pun berkata "Ayah akan pergi sebentar membeli barang – barang yang kamu perlukan selama liburan musim panas di rumah Kakek." Kemudian Veron berdiri dan beranjak dari tempat duduknya menuju tangga sambil merundukkan kepalanya dan tidak menghiraukan ayahnya yang berada di sampingnya dan menaiki tangga lalu berjalan menuju kamarnya.

Veron pun akhirnya masuk ke kamarnya dan membanting pintunya sekuat tenaganya dan terdengar "BRUUUAAAK" Frank melihatnya dari lantai bawah pun kebingungan sedangkan Izes melihatnya dari lantai bawah dengan hati yang sedih. Frank pun Berkata "Sayang, ada apa dengan Veron kenapa ia bersikap seperti itu ?"

Izes pun berkata "Sepertinya ia kesepian karena hampir setiap hari kita tinggalkan dia sendiri di rumah ini, Begitu sayang" Frank berkata "kesepian ??" Izes berkata "sayang aku mau tanya bagaimana ini aku ada tugas peliputan di kota Diamond tapi aku sudah janji sama kamu sayang untuk menjaga anak semata wayang kita dan aku sudah janji kepadanya juga untuk berlibur di desa Praria. Enakanya bagaimana, sayang ?" Frank berkata "Kau tahu Nino Geino ?"

Izes berkata "ya, tahulah itu kan adikku kandungku sendiri masa aku lupa dengannya memangnya kenapa ?" Frank berkata "Sekarang ia tinggal di desa Praria, kampung Halamanku dan kawin dengan teman sepermainanku waktu kecil di sana Mia Hilandez anaknya Barley Hilandez pemilik peternakan Yodel itu loh yang belakangnya ada Hutan Praria yang dulu sering kita berduaan di sana kau masih ingat, kan ?"

Izes berkata "oh Mia yang rambutnya coklat yang selalu ia kuncir itu toh, sekarang jadi adik iparku padahal dulu ia yang selalu cemburu ketika kita berduaan ternyata dunia ini sempit juga, ya sayang" Kemudian Izes berpikir dan berkata "jadi kita titipkan saja Veron pada Nino begitukah sayang ?" Frank mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju. Lalu Izes pun bergegas berlari menuju depan telepon rumahnya dan menganggkat ganggangnya kemudian menekan tombol – tombolnya untuk menelepon Twoeni.

Setelah telepon tersambung. Izes berkata "Hallo, Hallooo, Twoeni" Twoeni berkata "ya ini Twoeni sendiri, Oh ini Izes, ya Bagaimana keputusanmu ikut atau tidak ?�� Izes berkata "ya, aku ikut bersamamu untuk acara peliputan ini"

Dan Sorenya di Sabtu itu, Sebuah mobil MiniVan Berhenti di depan rumah keluarga Frank Ville. Dari lantai dua rumah tersebut di jendela kamarnya, Veron melihat MiniVan dengan penuh keheranan. Veron berkata "mobil siapa itu ya ?? Kok berhenti di depan rumahku ?" Kemudian Veron ke luar dari kamarnya dan berteriak sambil berlari menemui ibunya "BU…BU…BU ada MiniVan berhenti di depan rumah kita" Izes berkata "MiniVan ??" Kemudian keduanya segera bergegas menuju ke halaman depan.

Veron menarik tirai jendela ruang tamu dan menunjuk MiniVan itu sambil berkata "itu Bu, MiniVannya" Kemudian Pintu depan pun terbuka, Muncul Frank dan ia pun berkata "Hallo..hallo…hallo semua ayo kita persiapan untuk berangkat ke rumah Kakek" Setelah itu Frank, Izes, dan Veron masuk ke dalam rumahnya.

Beberapa Menit kemudian, baik Frank, Izes dan Veron masuk ke dalam kamarnya masing – masing dan mempersiapkan barang – barang yang akan mereka akan bawa nantinya.

Setelah itu Franklah membawa ransel merahnya terlebih dahulu keluar dan ia memasukkan barangnya terlebih dahulu ke dalam MiniVan. Sementara itu di lantai 2, Izes yang setelah berdandan, Ia menuju kamar anaknya Veron. Izes berkata "Sini Sayang, bawa ranselmu itu kemari ke depan pintu biar kuperiksa dan biarkan aku membantumu mempersiapkan barang apa saja yang akan kamu bawa ketika di sana nanti" Lalu Izes duduk di depan pintu kamar Veron dan ia segera membuka ransel kecilnya yang berwarna coklat.

Terdengar suara resleting ransel Veron yang berwarna coklat itu dibuka "sreeeeeet" Kemudian Izes terkejut melihat hanya Mainan – mainan saja yang ada didalam tasnya dan ia pun berkata "Sayang, kamu ini mau berlibur di rumah kakek bukan hanya bermain saja di sana. Mana Bajumu ?? Mana perlengkapan mandimu ?? Gimana sih kamu itu ?? sini ibu cari dan ibu rapikan yang jelas !!!"

Di luar rumah Frank yang telah menata barang – barangnya di MiniVan dan terdengar "BRUK��� ketika ia menutup kap Bagasi yang berada MiniVan di bagian belakang. Kemudian Frank berteriak dari luar "AYO MANA BARANG YANG LAINNYA SAYANG BIAR KUANGKAT DAN KUMASUKKAN BAGASI" Izes dan Veron yang mendengarkan teriakan Frank dari lantai 2 saja langsung saja kebingungan. Kemudian Izes berkata kepada Veron "Sebentar tunggu disini dulu ya, Veron Kusayang"

Dan Izes pun berteriak "YA, SAYANG INI ADA BARANGKU YANG SUDAH SIAP DI DEPAN KAMAR KITA SAYANG TINGGAL KAMU ANGKAT SAJA KE MINIVAN ITU, SAYANG" Lalu Izes pun cepat berlari menuju kamarnya dan mengambil tasnya yang berwarna biru yang berada di samping lemari baju Izes yang berwarna coklat. Dan ia membawa tas birunya dan membawanya ke depan kamarnya.

Setelah itu Izes kembali ke kamar Veron dan menata ulang barang – barang apa saja yang dibawa oleh Veron untuk ia bawa ketika berliburan di rumah Kakek. Sedangkan Frank pun menaiki tangga dan membawa tas biru yang merupakan tas yang berisikan barang – barang milik Izes menuju MiniVan di depan rumah mereka

beberapa menit kemudian, Izes dan Veron ada di depan beranda rumah mereka. Veron Berteriak "AYO KITA BERANGKAT" Izes membawa ransel kecil Veron yang berwarna coklat dan berjalan menuju bagasi mobil sedangkan Veron hanya berlari menuju tempat duduk di samping tempat duduk sopirnya. Izes pun meletakkan tas ransel mini coklat kepunyaan Veron di bagasi minivan. Kemudian Izes menutup kap Bagasi minivan itu dan segera duduk ke tempat duduk dibagian tengah minivan .

Setelah Izes dan Veron duduk di dalam MiniVan, Frank pun membuka pintu dan duduk di mana tempat sopir menyetir MiniVan tersebut. Frank menghidupkan mesin dan terdengar "BRUUUM….BRUUUM… BRUUUUM" dan Frank pun berteriak "ARE YOU READY ?" Veron dan Izes berteriak "Yes, We Are Ready" Setelah itu Frank menjalankan MiniVan untuk pergi pada tanggal 18 June Sabtu sore tersebut untuk pergi ke rumah kakeknya dan kota Diamond.