Aku merasakan perasaan yang benar-benar enggak enak, bahkan di sepanjang perjalanan menuju ke rumah aku tidak fokus, sampai-sampai tidak sadar kalo ternyata kami sudah berada di depan pintu rumah mbah putri.
"Nimas... Nimas!" ucap Widya lalu menggoyangkan pundakku.
"Eh iya Wid, ada apa?" tanya kau setelah sadar dari lamunan.
"Kita sudah sampai di depan rumahmu, apa yang sedang kau pikirkan Nimas?" Widya menatapku heran begitu juga dengan Dika dan Reno.
"Oh Maaf aku tidak sadar kalau sudah sampai di depan rumah, ayo langsung masuk saja Mbah Putri pasti sudah menunggu"
Kami masuk ke dalam rumah sambil memberi salam, dan ternyata Mbak Putri langsung keluar dari dapur sambil membawakan minuman hangat.
"Wah, Mbah Putri tahu saja kalau kita mau datang" ucap Widya dengan wajah yang ceria.
"Tentu, justru Mbah Putri akan marah jika kalian tidak jadi datang ke sini!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください