Hari ini kembali berangkat les, aku meminjam tas kak Fitri karena tasku yang biasanya masih tertinggal di tempat pak Samsul. Sepanjang perjalanan Aku memikirkan ekspresi Pak Samsul yang marah, alis yang mengerut, mata yang melotot, kedua tangan bersedekap di depan dada dan bibir yang bergetar. Aduh aku jadi sedikit nervous. Dan benar saja, setelah aku sampai di depan teras rumahnya, Pak Samsul sudah berdiri menungguku dengan wajah garangnya.
"Hehehe. Assalamualaikum Pak Samsul " ucapku ramah lalu mencium tangannya.
"Masuk! " ucap Pak Samsul singkat dan aku mengikuti langkahnya di belakangnya masuk ke ruangan les.
Kebetulan murid-murid lain juga belum datang, aku memang sengaja berangkat lebih awal supaya jika Pak Samsul marah nanti, murid-murid lain tidak melihatnya. Pak Samsul menggeret bangku ke tengah ruangan, lalu menyuruhku duduk disana. Rasanya seperti tahanan yang mau di interogasi, pak Samsul yang biasanya lenjeh sekarang terlihat sangat garang. Hiks.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください