webnovel

pertemuan Kimmy dan Isabella di ruangan Alesha

Saat Isabella sibuk dengan pikirannya, dia mendengar suara pintu toilet di buka. Dia pun mengarahkan pandangannya ke sumber suara, begitu melihat seorang wanita yang di hadapannya Isabella terkejut bukan main, ternyata wanita itu adalah Kimmy, wanita yang selama ini di carinya, sepupunya yang sangat di rindukan.

Dengan perasaan yang tidak percaya, Isabella berdiri mematung di tempatnya, dia terus menatap Kimmy yang berdiri beberapa meter dari hadapannya. Sedangkan Kimmy berdiri mematung dengan ekspresi terkejut sama sepertinya.

"Kimmy." ucap Isabella sambil berjalan ke arah Kimmy.

Kimmy hanya memandang Isabella yang melangkah ke arahnya, dia tidak berkata apa-apa, dia juga merasa terkejut dan tidak menyangka bisa bertemu dengan Isabella. Air matanya juga sudah menggantung di pelupuk matanya.

"Kimmy." ucap Isabella lagi sudah berdiri tepat di hadapan Kimmy.

"Isabella." ucap Kimmy lirih, tapi Isabella mendengarnya.

Isabella langsung menarik Kimmy ke dalam pelukannya, dia memeluk Kimmy dengan sangat erat, tidak di sangka air mata Isabella sudah bebas mengalir dengan sendirinya. Perasaan rindu yang cukup lama kini sudah terobati, Isabella sungguh tidak menyangka dia bisa bertemu dengan Kimmy lagi.

Kimmy membalas pelukan Isabella, ada perasaan yang Kimmy tidak mengerti dengan dirinya, jujur saja dia selama ini juga merindukan Isabella. Sepupunya yang dulu pernah peduli dengannya, bagaimana mungkin Kimmy bisa melupakan sosok Isabella yang baik hati. Cukup lama mereka berpelukan, tiba-tiba Isabella merasakan sesuatu yang aneh diantara dia dan Kimmy, dia pun melihat, dan kali ini Isabella lebih terkejut dari sebelumnya.

Isabella mundur ketika menyadari bahwa Kimmy ternyata sedang hamil besar, terlihat jelas di matanya perut buncit Kimmy. Kimmy menatap Isabella nanar, dia tahu Isabella sudah menyadarinya bahwa dia sedang hamil.

Kimmy hanya bisa Menggeleng ketika Isabella menatap dengan maksud meminta penjelasan, ketika mereka terus saling menatap dengan air mata, mereka berdua menyadari pergerakan Alesha, Isabella langsung membalikkan badannya, ternyata Alesha sudah siuman.

Isabella langsung memencet tombol alarm, dan tidak lama kemudian satu orang Dokter, dan dua orang Suster masuk ke ruangan mereka. Dokter pun langsung memeriksa keadaan Alesha.

Arka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, setelah selesai kurang lebih 2 jam dia meeting, akhirnya selesai juga dan Arka langsung memutuskan meninggalkan kantor, walaupun jam kantor belum waktu istirahat.

Beberapa menit dalam perjalanan kantor menuju rumah sakit, akhirnya Arka sampai juga. Dia berjalan masuk menyusuri koridor rumah sakit menuju ruang inap Alesha. Begitu sampai di dalam ruangan, dia langsung saja membukanya tanpa harus memberi salam terlebih dulu.

Baru saja Arka berjalan dua langkah dari ambang pintu ruang inap Alesha, dia di kejutkan dengan kehadiran Kimmy di ruangan itu, yang lebih mengejutkan lagi. Kimmy duduk saling berhadapan dengan Isabella, terlihat Isabella menundukkan kepalanya, sedangkan Kimmy terisak menangis.

Arka melangkahkan kaki pelan ke arah Kimmy dan Isabella, belum juga sampai lima langkah dia berjalan, terlihat Isabella langsung berdiri, dan melayangkan tamparannya tepat di bagian pipi kanan Arka.

Arka terdorong mundur akibat tamparan keras Isabella, belum sempat dia berbicara kini Isabella menamparnya lagi, kali ini tepat di pipi kiri Arka.

Empat kali tamparan di layangkan Isabella untuk Arka, dan itu membuat bibir Arka mengeluarkan darah segar. Kimmy yang melihatnya langsung menahan Isabella, ketika Isabella ingin menampar Arka lagi.

"Cukup Isabella." ucap Kimmy menangis sambil menahan Isabella.

"kamu ternyata pria bejat Arka." teriak Isabella murka dengan air mata menetes.

Arka tidak bisa berbuat apa-apa, dia tahu bahwa Isabella sudah mengetahui semuanya, terlihat Kimmy yang juga terus menangis.

"maafkan aku." hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Arka, dia bingung harus berkata apa.

"kata maaf kamu tidak bisa mengembalikan semuanya." teriak Isabella, dia ingin menampar Arka lagi tapi di tahan oleh Kimmy.

"cukup Isabella cukup." ucap Kimmy berteriak, dia menangis dengan sesenggukan.

"pertengkaran ini tidak akan mengembalikan semuanya." ucap Kimmy terduduk lemas.

Pintu ruangan Alesha terbuka dengan lebar, terlihat ada perawat serta Dokter masuk ke dalam ruangan itu.

"mohon maaf Pak, Bu, agar tidak memicu keributan, ini adalah rumah sakit, mohon pengertiannya." ucap salah satu perawat yang mengetahui keributan tadi.

Untung saja keadaan Alesha sekarang ini dalam keadaan tidur, karena Dokter tadi sempat menyuntikkan ke badan Alesha obat bius. Alesha yang tadinya siuman melihat keberadaan Kimmy di ruangannya memberontak meneriaki Kimmy agar pergi dari ruangannya.

Kimmy sempat terheran dengan sikap Alesha yang terlihat sangat marah padanya, tapi ketika Isabella menanyakan apa yang sedang terjadi, Alesha memberi tahu pada Isabella bahwa Kimmy adalah wanita yang sedang mengandung anak Arka.

Kimmy mengerti dengan perasaan Alesha saat ini, dia tahu Alesha sangat membencinya, merasa sangat sakit hati mengetahui hubungannya dengan Arka. Isabella tentu saja merasakan apa yang dirasakan oleh Alesha, Kimmy juga tahu bahwa Alesha begitu sangat mencintai Arka, ayah dari anak yang dikandungnya, tapi yang membuat Kimmy bingung, dari mana Alesha bisa mengetahui fakta itu.

2 minggu kemudian...

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Kimmy tidak pernah lagi mengunjungi Alesha. Dia yang takut, dan Alesha juga yang tidak mengizinkannya. Sedangkan di rumah sakit, Alesha dan kedua orang tuanya sedang bersiap-siap pulang kembali ke apartemen mereka. Arka baru saja masuk ke dalam ruangan, dia melihat ayah Alesha mendorong kursi roda anaknya.

"mari saya bantu pak." ucap Arka beralih ke kursi roda Alesha, mencoba untuk membantu.

"Terima kasih Nak." ucap Ayah Alesha.

"aku tidak butuh bantuan kamu, kamu pergilah aku bisa mengurus diri aku sendiri." ucap Alesha menghempaskan tangan Arka dari kursi rodanya.

"ada apa dengan kamu Alesha, kenapa kamu tiba-tiba marah pada aku?" tanya Arka.

Dia heran dengan sikap Alesha beberapa hari ini, jika di tanya, Alesha tidak pernah menjawab pertanyaannya. Arka pikir Alesha sudah mengetahui semuanya, tapi Arka ingat dengan jelas waktu dia dan Isabella bertengkar, Alesha masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Alesha kamu ada apa? kenapa kamu tiba-tiba membenci Arka Nak?" tanya ibu Alesha yang merasa heran dengan sikap anaknya. Padahal kedua orang tua Alesha tahu, bagaimana kedekatan Arka dan anaknya.

"aku benci dia Bu, aku benci Arka." ucap Alesha sudah menangis.

"Alesha katakan apa yang terjadi?" tanya ayah Alesha lagi.

"dia pria jahat, aku membencinya." teriak Alesha menangis sambil berusaha memutar ban kursi rodanya.

Alesha meninggalkan kedua orangtuanya, dan Arka yang mematung kebingungan dengan sikapnya. Alesha memilih pergi meninggalkan mereka karena dia tidak tahan melihat Arka yang ada di sana. Sedangkan Isabella sendiri sudah seminggu lamanya dia tidak lagi masuk kantor, semua urusan kantor dia tugaskan pada asistennya.