webnovel

Dokter tampan

"Aku kira dia kekasih Arka, sepertinya dia sangat khawatir denganmu." ucap Dokter Devan menatap ke arah Arka.

"Itu tidak mungkin, kamu lihat saja penampilannya sangat tidak pantas denganku, dia hanya pantas menjadi seorang pelayan." ucap Arka mengejek Kimmy.

Isabella mendengar itu sangat terkejut dengan ucapan Arka. "kamu jangan berkata seperti itu Arka, lihatlah dia sangat cantik dan kelihatannya dia juga sangat baik." ucap Dokter Devan memuji Kimmy.

"aku akui dia memang sangat cantik, tapi sayang aku sangat membencinya," batin Arka.

"Siapa namamu?" tanya Devan berjalan ke arah Kimmy dan langsung mengulurkan tangannya.

Kimmy menyambut tangan Devan dengan sedikit ragu, "Kimmy Alexandria Minha." jawab Kimmy pelan.

"nama yang sangat bagus." puji Dokter Devan.

"Kimmy hanya menanggapinya dengan senyum simpul. Arka yang melihat itu sangat tidak suka, tapi kenapa? "ah dasar, jika dia di dekati oleh Devan itu lebih bagus, maka itu akan mempermudahkanku untuk menyingkirkan wanita dusun itu dari rumahku tanpa harus mengusirnya." batin Arka.

"tapi di satu sisi aku tidak menyukai Devan bersikap manis pada wanita dusun itu, astaga ada apa denganku!" batin Arka heran pada dirinya.

"Pergi kamu." usir Arka pada Kimmy.

Kimmy langsung saja pergi dari pintu kamar, "kamu juga sudah boleh pergi dari sini." usir Arka lagi pada Dokter Devan.

"Baik Arka temanku yang tampan, aku akan segera pergi. Tapi jangan lupa kamu harus sarapan tepat waktu dan minum obatmu dengan teratur." ucap Dokter Devan menggoda, Isabella mendengar itu hanya terkekeh pelan.

KIMMY POV:

Dari tadi aku menunggu Bella di dekat pintu kamar Arka, beberapa menit kemudian aku melihat Bella berjalan naik menuju tangga membawa seorang pria seumuran dengannya menggunakan jas berwarna putih. Aku pastikan itu Dokter, mereka sudah masuk ke kamar Arka, tapi aku tidak berani ikut masuk bersama mereka, aku hanya bisa berdiri melihat semuanya di ambang pintu.

Langsung saja Dokter memeriksa kondisi Arka, kata Dokter Arka kurang istirahat dan asupan makannya kurang, Dokter itu juga memberikan

resep obat pada Bella agar di minum oleh Arka. Bella tidak lupa mengucapkan terima kasih pada Dokter Devan. Aku mengetahui nama Dokter itu karena Bella sempat menyebut namanya.

"Hai siapa wanita cantik itu?" tanya Dokter itu berbisik pada Bella dan Arka tapi masih terdengar olehku.

Arka dan Bella menatapku sekilas, setelah itu mereka berdua saling menatap. Aku lihat Arka menatap Bella dengan tatapan tajam seperti

mengisyaratkan sesuatu. Aku mendengar Bella menjawab pertanyaan Dokter itu "dia pelayan di rumah ini," jawab Bella menatap sendu padaku, aku sedikit tersentak, tapi tidak merubah mimik wajahku agar Dokter itu percaya.

"Tidak mungkin kamu lihat saja penampilannya sangat tidak pantas denganku, dia hanya pantas menjadi seorang pelayan." ucap Arka menatapku jijik.

Sungguh hatiku merasa teriris saat itu. bagai bongkahan batu, hatiku sangat sakit mendengar ucapan dari suamiku sendiri, rasanya sesak sekali, rasanya air mataku sudah minta kebebasan untuk menyentuh pipiku, tapi aku berusaha untuk menahannya.

Aku sadar Arka tidak akan pernah menganggapku sebagai istrinya, aku hanya di

anggap pelayan, wanita sialan yang membawa malapetaka di kehidupannya. Padahal aku tidak pernah berbuat salah padanya, kenapa dia sangat membenciku. Aku dengar lagi dia mengusirku, buru-buru aku pergi meninggalkan kamarnya menuju kamarku yang berada di lantai bawah. Sampai di kamar aku menangis sejadinya, menahan suara tangis agar tidak terdengar oleh siapapun.

"Tidak, tidak aku tidak boleh menangis, aku harus kuat, pasti aku bisa melewati ini semua." ucapku berusaha menguatkan diri dan mengusap air mataku.

Aku berusaha bangun dari kasur

segera masuk kamar mandi untuk mengambil air wudhu, untuk melaksanakan sholat zuhur. Butuh waktu 30 menit aku selesai sholat dan mengaji beberapa ayat al'quran saja. setelah itu aku menyimpan semua peralatan ibadahku dan segera pergi ke dapur untuk mengambil makan siangku, karena ini waktunya makan siang.

Sambil sibuk menikmati makan siang, dari arah tangga terlihat Bella berjalan menuju dapur menghampiri Kimmy.

Bella melirik Kimmy dan berkata "aku tunggu kamu di taman belakang." ucap Bella.

Kimmy hanya mengangguk mengiyakan, dengan tergesa Kimmy menghabiskan makan siangnya, karena dia merasa tidak enak seseorang sedang menunggunya. Begitu selesai, Kimmy langsung saja pergi menuju taman belakang rumah dan tidak lupa membawakan Bella secangkir kopi.

Terlihat Bella sedang duduk di Gazebo taman sambil sibuk dengan ponselnya. "Bella," sapa Kimmy.

Bella tersentak "Kimmy," ucap Bella.

Kimmy tersenyum melihat Bella, langsung saja dia meletakkan secangkir kopi tadi dan mendudukkan bokongnya di kursi Gazebo.

"Kimmy maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk mengatakan,,," ucap Bella terpotong.