webnovel

Brigadir Justin kembali ke kota tugasnya

Terlihat ceklis dua, dia berharap Kimmy segera membacanya, mungkin setelah urusan di Singapura selesai, dia akan memberitahu tentang rencana Arka yang akan mentalaknya. Isabella belum mengetahui kapan Arka akan mentalak Kimmy, mungkin setelah kepulangan mereka dari Singapura.

Isabella masih memikirkan Kimmy, semoga saja Kimmy diberikan kebahagian di luar sana. Mungkin menunggu waktu yang tepat, dia akan memberitahu tentang ini pada Kimmy.

Pesan di baca, terlihat centang biru.

From Kimmy :

Kamu berada di bandara mana Bella, aku juga sedang berada di bandara?

Tanya Kimmy membalas pesan dari Bella.

Buru-buru Isabella membalasnya.

Aku berada di bandara Soekarno Hatta Kimmy, by the way apa yang sedang kamu lakukan di bandara?

Tanya Isabella balik.

From Kimmy :

Kita berada di bandara yang sama Bella, aku sedang menemani teman aku, dia juga berangkat ke Jogjakarta pagi ini.

From Bella :

Maafkan aku Kimmy, aku tidak bisa menemui kamu, kami segera berangkat.

ketik Isabella di pesannya, ingin sekali Isabella bertemu Kimmy sebelum pergi.

Sebenarnya waktu kemarin dan semalam bisa di luangkan Isabella untuk bertemu Kimmy, tapi dia masih merasa kesal dengan Arka, hingga pagi ini pun dia masih merasa kesal.

Dia berharap, setelah tiba di Singapura mereka berdua bisa bersikap profesional, untuk tidak membawa masalah pribadi di tempat kerja. Waktu penerbangan mereka sudah tiba, Isabella dan Arka juga Alesha saling berpelukan. Alesha tidak lupa berdoa agar mereka selamat sampai tujuan, tidak lupa juga dia memberi ucapan penyemangat untuk Arka dan Isabella.

Oh iya mereka hari ini tidak ikut terbang bersama beberapa karyawan lain, karyawan lain akan menyusul setelah satu hari dari waktu penerbangan mereka.

Di tempat yang sama Kimmy dan Justin duduk menunggu waktu take off pesawat. Tadi pagi Justin sempat menjemput Kimmy menggunakan taksi di rumah, dia berharap setelah perpisahan mereka hari ini, mereka akan bertemu kembali di lain waktu.

"Aku pasti akan merindukan kamu." ucap Justin tulus, di tanggapi kekehan oleh Kimmy.

"Kita masih bisa melakukan panggilan video Justin." ucap Kimmy meyakinkan Justin, agar Justin harus fokus kembali dengan tugasnya.

Justin tidak menyangka, sekian lama hingga bertahun-tahun dia tidak bertemu Kimmy, sekali bertemu tidak begitu lama, sebulan pun tidak sampai, Justin menatap lekat Kimmy, yang di tatap malah menatap kembali, Kimmy mengangkat sebelah alis matanya, tanda bertanya, Justin hanya tersenyum dan mengusap pelan kepala Kimmy.

"Jaga diri kamu baik-baik." ucap Justin mengingatkan Kimmy.

"Kamu juga Justin." ucap Kimmy tersenyum.

Dalam pikiran Kimmy memikirkan sikap Justin yang sangat lembut, dia menyukai perlakuan Justin padanya, dia berpikir seandainya sikap Arka padanya seperti ini, mungkin hubungan rumah tangga mereka pasti sangat harmonis.

"Tapi ah lupakan, itu tidak akan mungkin terjadi, karena Arka sangat membencinya, Arka tidak mencintainya, dan dia hanya seorang pelayan. Mereka berdua kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing, tiba-tiba tangan Justin menggenggam tangan Kimmy.

Kimmy yang menyadari itu kaget langsung saja menatap Justin heran, "biarkan sebentar saja seperti ini." ucap Justin tersenyum menatap Kimmy. Kimmy melihat tatapan berbeda dari Justin, tetapi dia tidak menanggapinya.

Di dalam pesawat Arka dan Isabella duduk berdampingan, sesuai dengan nomor tiket yang mereka pesan. Mereka berdua masih dalam mode diam, mereka berdua tidak saling menyapa.

Sekarang Puku 10:00 pagi, mereka juga sudah berada dalam perjalanan penerbangan pesawat Jakarta - Singapura. Kira-kira mereka akan sampai sekitar pukul 11:30- 12:00 siang nanti karena perjalanan ke Singapura memakan waktu kurang lebih sekitar 1,5 jam lamanya. Mereka berdua menggunakan maskapai penerbangan langsung dari Jakarta ke Singapura.

Justin kembali menatap Kimmy dengan lekat, dan masih menggenggam tangan Kimmy. "aku pergi dulu Kimmy, kamu jaga diri kamu baik-baik." pamit Justin juga memberi pesan pada Kimmy.

Kimmy mengangguk mengiyakan dengan senyum manisnya, mereka berdua saling berharap agar bisa bertemu lagi di lain waktu.

"Kamu juga harus menjaga diri kamu baik-baik Justin, kita akan bertemu lagi." pesan Kimmy juga untuk Justin.

Mereka berdua saling melemparkan senyuman, dalam diri Justin dia berjanji akan menemui Kimmy secepat mungkin, dan akan mengungkapkan perasaannya yang selama ini dipendam, mungkin sekaligus melamar Kimmy.

"Tunggu, ini milik kamu?" tanya Justin heran, sesuatu yang melingkar sangat cantik dan mewah di jari manis Kimmy.

Kimmy seketika terkejut, dia baru menyadarinya.

"Oh ini, iya ini milik aku." jawab Kimmy terbata-bata. Dia takut, jangan sampai Justin mengetahui yang sebenarnya.

"Terlihat sangat mewah, itu berlian asli?" tanya Justin.

Justin sangat mengetahui jika itu cincin bermata berlian, harga berlian tidak semurah yang dia bayangkan. Bukan maksud Justin meremehkan Kimmy, tapi mengingat kehidupan mereka terbilang susah, dan membeli barang mewah itu sangat tidak mungkin.

"Eh iya, tapi ini yang murah, bukan harga yang puluhan milyar." jawab Kimmy berbohong.

Padahal dia sudah mengetahui harga berlian yang melingkar di jari manisnya sangat mahal. Cincin itu pemberian Arka, yang sempat di beli oleh Isabella sewaktu mereka menikah di rumah sakit.

"Hei, cepat pergi sana, nanti kamu akan tertinggal pesawat." ucap Kimmy langsung memerintahkan Justin.

Dia juga sangat canggung, karena Justin terus menatapnya. Dia berinisiatif mengalihkan pembicaraan mereka.

"Kamu mengusir aku?" tanya Justin bercanda.

Kimmy menggeleng cepat, dan mereka berdua tertawa bersama.

"Aku pergi dulu ya, doa in semoga kita berdua bisa kembali bertemu lagi." ucap Justin berpamitan pada Kimmy lagi.

"Iya aku pasti doa in." ucap Kimmy mengiyakan.

"Setelah kita bertemu nanti, aku akan memberi kamu kejutan." ucap Justin mengerakkan naik turun alisnya, mencoba menggoda Kimmy.

"Apa itu?" tanya Kimmy penasaran, dia juga tersenyum manis melihat tingkah Justin yang terlihat sangat lucu.

"Hmm, apa ya? nanti saja deh." ucap Justin lagi, masih membuat Kimmy penasaran.

"Dasar, kamu hanya membuat aku penasaran." ucap Kimmy memasang wajah cemberutnya, dia juga mencoba untuk bermain-main.

"Sengaja." ucap Justin.

Sampai di rumah Kimmy kembali sibuk dengan pekerjaan rutinitasnya sehari-hari. Sewaktu pulang dari bandara, dia menyempatkan istirahat sebentar, dan melanjutkan pekerjaannya lagi. Tidak butuh waktu lama pekerjaan sudah selesai, dia berniat berjalan menuju tempat biasa, kolam ikan yang berada di taman belakang. Di sana juga terdapat kursi serta meja yang sudah disiapkan untuk bersantai.

Tepat pukul 12 siang, Kimmy mengecek ponselnya, tidak ada pesan satu pun.

"apa Arka dan Isabella belum sampai!" batin Kimmy khawatir.

Kimmy betul-betul tidak mengetahui jika perjalanan Jakarta Singapura memakan waktu 1,5 jam saja. Dia meletakkan ponselnya di atas meja. Sebenarnya dia ingin mengirim pesan untuk Arka dan Isabella, sekedar ingin bertanya saja, tapi di urungkannya.