webnovel

1. Prolog

Didalam ruang kampus David pagi ini begitu sepi. Tidak seperti biasanya, ribut mengalahkan Suasana pasar pagi. Maklum saja Dosen super galak yang mengajar, Namanya Pak Hardy. beliau adalah Dosen terkenal galak dan tegas. Budi mahasiswa yang berjiwa preman pun diam tidak berdaya, minggu lalu Budi di suruh keluar dan tidak di izinkan mengikuti pelajaran nya. Tidak itu saja, ia pun akan di berikan nilai jelek jika mengulangi perbuatannya mengobrol dengan teman di sebelahnya. Sekarang ia fokus mendengarkan penjelasan dari Pak Hardy.

Apa lagi Seorang David, yang hanya mempunya nyali separuh. tidak mungkin ia berani berulah. David Wijaya begitu nama lengkapnya. David adalah keturunan keluarga pengusaha. Kini David berusia 22 tahun, dan Ia belum pernah berpacaran. Bukan karena Orang tuanya melarang untuk berpacaran atau ia terlalu memilih tapi karena memang belum ada perempuan yang mau menerima cintanya. David sudah berusaha sekuat tenaganya untuk mendapatkan hati wanita yang ia cintai.

Satu jam sudah berlalu, suasana tegang masih terasa di ruangan ini. Rasa ngantuk di mata David semakin menjadi-jadi. Maklum saja kemarin malam ia tidak bisa tidur. Ia memikirkan jawaban dari siska siang ini. Siska adalah Anak Satra Inggris Semester 3. Ia adalah gadis yang memiliki paras cantik, berkulit putih dengan tubuh yang ramping. Banyak mahasiswa yang ingin mendapatkan cintanya Siska, termasuk David.

Dari awal pertama David bertemu dengan Siska, di kantin kampus. Ia langsung jatuh hati. Selama tiga bulan pendekatan dan sangat lancar tidak ada halangan yang berarti. Akhirnya Minggu lalu, David memberanikan diri untuk menyatakan cinta dengan setangkai bunga mawar kepada Siska, di Restoran Jepang yang sangat terkenal di kota Denpasar.

Tapi sayangnya, waktu itu Siska belum memberikan jawaban dan ia meminta waktu untuk berpikir selama seminggu. Semenjak itulah setiap malam David tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Tapi keyakinan David di terima cintanya sangat beralasan. Setiap Siska meminta sesuatu selalu di penuhi oleh David. Contohnya Ponsel iPhone terbaru, Perawatan ke salon dan banyak lagi. Siska selalu di manjakan oleh David bagaikan putri di sebuah kerajaan.

David merasa, Siska meminta waktu untuk menerima cintanya hanyalah Basa basi. Perempuan kan memang begitu! Selalu mencari sensasi.

Sekarang, Jam tangannya David menunjukkan pukul 11.00 WITA. Berarti butuh satu jam lagi mata kuliahnya Pak Hardy selesainya. "Sebentar lagi kita akan bertemu sayang! Kamu pasti sangat rindu kepadaku sama seperti yang aku rasakan saat ini. Begitu David berkata di dalam hatinya dan otomatis wajahnya berseri-seri.

Pak Hardy sibuk menjelaskan di depan dengan semangat berapi-api, sedangkan David terhayud dalam hayalan ya. Kalau Pak Hardy tahu apa yang David lakukan, tak bisa di bayangkan bagaimana marahnya beliau. Hukuman yang sangat berat pasti akan di berikan kepada David.

"Menunggu waktu satu jam kok lama sekali ya?, begitu David bertanya tanya di dalam hatinya, seakan-akan jarum Jam tangannya tidak bergerak.

Entah kenapa, wajah cantiknya Siska terbayang bayang di matanya dan Ia ingin sekali memeluk pinggang dan mencium bibir mungilnya Siska. mungkin karena rasa cintanya kepada siska yang begitu besar.

Ting! begitu suara ponselnya David. Ia sangat kaget sekaligus senang. Itu pasti WhatsApp dari Siska. Rasa ngantuk yang ia rasakan dari tadi seketika hilang entah kemana perginya.Tiba-tiba pandangan kedua matanya Pak Hardy menghadap ke arah David, itu menjadi masalah besar baginya. Ia tidak mungkin untuk mengambil ponsel dan membuka pesan WhatsApp nya.

Rasa penasarannya David semakin besar, "Siapakah yang mengirim pesan WhatsApp itu? begitu ia berpikir sambil memainkan pulpen di tangannya.

Sekarang David benar-benar binggung. Apa yang harus ia lakukan! Akhirnya ia pun pasrah. Rasa takut dengan Pak Hardy lenyap seketika, di kalahkan oleh rasa penasaran di hatinya. Ponsel iPhone yang berada di saku celananya, dengan perlahan ia raih lalu mengambilnya.

Sedangkan kedua matanya memperhatikan Pak Hardy, dan sesekali ia mengangguk-anggukan kepalanya. Seolah olah ia paham apa yang Pak Hardy jelaskan. Sekarang tinggal mencari kesempatan yang tepat. Ketika arah pandangan Pak Hardy, tidak mengarah kepadanya. Ia harus bisa membuka pesan WhatsApp itu dengan cepat dan bisa melihat tanpa di ketahui oleh pak Hardy.

Tidak lama menunggu, akhirnya Pak Hardy melihat buku yang beliau pegang. Kesempatan ini tidak di sia-siakan oleh David, langsung saja ia membuka pesan WhatsApp itu. Dan ternyata bukan pesan WhatsApp dari Siska, melainkan pesan SMS dari operator

Provider kartu ponselnya. Ternyata ia lupa, kemarin malam ia mengubah nada SMS seperti nada WhatsApp nya.

Tidak terasa waktu berjalan. Pak Hardy merapikan bukunya di atas meja, Itu berarti jam kuliah sudah berakhir. David pun segera mengambil dan memasukan semua bukunya kedalam tas. Ia langsung bergegas keluar menuju ke kantin kampus. Tempat dimana ia kan bertemu dengan Siska. David berusaha berjalan dengan cepat, ia tidak ingin Siska menunggunya terlalu lama.

Tidak butuh waktu lama, hanya 5 menit David sudah sampai di kantin . Suasana di kantin siang ini begitu ramai, maklum saja ini sudah jam makan siang. David melihat setiap meja di kantin ini, tapi Siska tidak terlihat. Langsung saja ia mengambil ponsel di dalam kantong celananya lalu menelpon Siska. Ternyata ponselnya Siska tidak aktif.

"kemana Siska, apa dia lupa dengan janjinya? begitu David berpikir.

"Ha... tidak mungkin, pasti ia masih ada jam kuliah, begitu ia berpikir lagi sambil mengambil air mineral lalu membayarnya. Ia meminum air mineral itu dengan perlahan, sedangkan tangan kirinya sibuk mengetik pesan di WhatsApp

yang di kirimnya ke Siska.

Sekitar 20 menit ia menunggu, Siska belum juga datang. Ponselnya Siska tetap tidak aktif dan pesan WhatsApp yang ia kirim tidak dibaca nya. Tiba-tiba terlihat di kejauhan temanya Siska, namanya Ayu. Ia Anak sastra Inggris juga. Biasanya mereka selalu berdua, kali ini tumben Ayu sendiri. Ia berjalan menuju kearah taman kampus . Tanpa berpikir panjang langsung saja David berjalan dan mengikuti Ayu dari belakang, David ingin bertanya kepada Ayu, Ia mempercepat langkahnya, "Semoga saja Ayu tau dimana Siska sekarang berada, begitu ia berharap di dalam hatinya.

David mengikuti Ayu dari belakang dengan langkah kaki yang lumayan cepat. Tiba- tiba Ayu masuk kedalam toilet yang berada di samping taman. Tidak mungkin rasanya David menunggu di depan toilet ini. Akhirnya ia menunggu di taman dan David duduk di kursi yang menghadap ke toilet, David tidak ingin kehilangan jejaknya Ayu, karena hanya Ayu yang dapat membantu nya sekarang.

Tiba-tiba David mendengar suara Siska