webnovel

Tidak Percaya

"Aku tidak menghinamu aku bertanya, bagaimana kondisi suamiku sekarang ini aku harus tahu kan?" Pengisian pada Pangeran keras dari tadi jelas sekali bahwa Pangeran tidak percaya kepada apa yang dia katakan.

Kanza berusaha sebisa mungkin untuk bisa meyakinkan Pangeran bahwa dirinya bisa menyembuhkan pangeran dan ingin tahu Sampai separah apa belum punya tapi Pangeran merasa tidak percaya dan hal itu mengira jika Kanza sedang menghinanya.

"Harusnya kau sudah tahu dan tidak perlu berpura-pura tidak tahu seperti itu katakan dengan jujur siapakah yang sebenarnya," kata pangeran yang lagi-lagi menanyakan siapa dia sebenarnya padahal Kanza sudah memberitahukannya beberapa kali kepada Pangeran bahwa dia adalah Putri Kanza.

"Aku sudah mengatakannya untuk yang ketiga kalinya bahwa aku Putri kan dan ingat dengan jelas namaku agar kau tidak bertanya lagi Aku adalah Putri Kanza," kata-kata kesal karena hal itulah yang selalu ditanyakan oleh pangeran yang mana dia tidak percaya Jika dia adalah Putri Kanza.

"Kau bohong," kata Pangeran Lian membuat Kanza makin kesal dibuatnya.

"Aku tidak bohong, apa Pangeran ingin aku berubah jadi Alinza? Jangan mimpi," kata Kanza merasa jika ia benar-benar sudah jujur.

"Sudah lah aku akan menyelidiki mu," kata Pangeran Lian lagi merasa tidak percaya.

Pangeran buat tidak mengerti dengan sosok orang yang ada di hadapannya yang benar-benar berbeda, jangankan seperti seorang putri dari sikapnya yang saja tidak mencerminkan seorang putri, tapi dari keterbukaannya tersebut dan wajahnya yang begitu menawan membuat Pangeran pun tidak bisa berpaling saat melihat wajah Kanza tanpa make up untuk pertama kali.

"Selidiki saja aku dan aku memiliki permintaan padamu aku akan menyembuhkanmu jika kau mau berjanji untuk membentuk membalaskan dendam kepada sang Raja, Raja sudah membawamu dan menipumu dengan menukar kakakku," kata Kanza mencoba untuk bekerjasama dengan pangeran dan ingin mencoba menyembuhkan kaki pangeran.

"Jelas tanpa di minta saja aku akan menyerang kerajaan mu," jawan Pangeran Lian yang sudah memiliki rencana untuk menyerang Kerajaan Ternate karena sudah membohonginya.

Tapi Pangeran tidak percaya jika kan saya bisa menyembuhkan dirinya, apalagi sedari tadi diam dan bahan seperti orang lain dan bahkan mampu berbohong seperti itu jelas, Pangeran tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh kan sekali ini.

"Aku setuju jadi kau mau sembuh tidak?" Tanya Kanza lagi meyakinkan pengarang karena dia ingin menyembuhkan pangeran.

"Jangan memberi harapan palsu," jawaban Pangeran Lian yang tidak percaya dengan semua kata-kata dari Kanza yang memang terlihat jelas dari tingkah laku kan sayang membuat barang tidak percaya dengan Kanza karena sedari tadi dia bertingkah semaunya sendiri.

Bahkan tidak mencerminkan sifat dari seorang putri sama sekali dan mengaku sebagai Putri kan sayang jauh dari sikap dirinya yang ber ber tidak ada lemah lembutnya sama sekali dan bahkan semuanya sendiri.

"Kau masih memiliki kekuasaan bukan di kerajaan ini, jadi aku ingin menyerang kerajaan teratai dan mengajaknya perang," kata Kanza yang masih duduk di kaki Pangeran dan bahkan tidak beranjak pergi dari sana.

Dengan memakai baju Pangeran dan bertingkah semaunya sendiri benar-benar membuat Pangeran tidak percaya dengan ucapannya.

Mungkin jika dia berkata dia orang lain Pangeran tidak akan curiga tapi saat wanita itu memberitahukan namanya Jika dia adalah Putri tenis meja jelas membuat Pangeran pun tidak percaya.

Sikapnya yang tidak seperti putri idiot dan juga wajah cantiknya membuat Pangeran benar-benar ingin tahu siapa dia yang sebenarnya.

Tapi sedari tadi dia selalu berkata jika dirinya Putri Kanza, sehingga membuat Pangeran pun harus mempercayainya karena belum menyuruh orang untuk menyelidiki Sang Putri.

"Jelas saja aku masih memiliki kekuasaan di kerajaan ini dan bahkan Aku sedang merencanakan penyerangan ada kendala kecil yang sebenarnya aku tidak perlu tahu," kata Pangeran Lian yang mendapatkan penolakan dari sang paman.

Karena kekurangannya tersebut dan ingin menggulingkan kekuasaan dari sang pangeran, yang mana hal itu jelas sumber Pangeran pun harus menjalin kerjasama dengan kerajaan teratai dan ingin menikahi putri dari kerajaan teratai tersebut untuk mendukung kekuasaannya.

Dirinya yang tidak mendapatkan dukungan dan malah mendapatkan sebuah penghianatan, jelas membuat Pangeran marah.

Tapi dengan adanya Kanza di sana membuat Pangeran pun bertanya jika memang benar dia adalah sang putri pun Pangeran bisa memanfaatkannya, walaupun dia tidak seperti putri yang diceritakan.

Tapi sebelum itu Pangeran ingin menyelidiki dulu siapa wanita yang menikah dengan dirinya sekarang yang benar-benar jauh berbeda dari kenyataan.

"Syukurlah kalau begitu aku bisa meminta bantuanmu, Pangeran membutuhkan bantuan ku atau tidak apa pengarang butuh ganti baju pangeran masih menggunakan baju pengantin seperti itu?" Tanya Kanza dengan lemah lembut menanyakan apa ada yang butuh dibantu kepada pangeran Karena merasa jika Pangeran dalam posisi yang benar-benar tidak nyaman.

"Tidak perlu," kata Pangeran Lian kesal.

Pangeran Lin benar-benar dibuat Kesal oleh tingkah laku dari Kanza yang sedari tadi menawarkan bantuan tapi, Pangeran merasa terhina dengan bantuan tersebut apalagi wanita yang ada di hadapannya ini yang belum dipercaya oleh pangeran dan merasa jika wanita itu adalah pembohong.

"Lalu malam pertama kita bagaimana?" tanya Kanza yang sangat senang melihat Pangeran Lion kesal terhadap dirinya.

Kanza tahu dan sadar jika Pangeran tidak menyukai dirinya dan bahkan kesal dengan segala tindakannya dia pun curiga terhadap dirinya Hal itu membuat Kanza pun menggoda Pangeran dan senang membuat Pangeran kesal.

"Pergi kau menjauh dariku, tidak perlu kau dekat-dekat dengan ku," kata pangeran yang mana masih belum percaya pada Kanza jika melihat dari kecantikannya Pangeran memang merasa sangat tertarik tapi kalau melihat dari siapa dia yang sebenarnya tidak sempat Pangeran tidak percaya dengan kata-kata dari Sang Putri.

"Baiklah jika kau tidak mau dibantu oleh aku maka aku akan tidur," kata Kanza yang kembali ke tempat dan tidur di samping pangeran.

Pangeran melihat tingkah Kanza benar-benar di luar dugaan, yang sangat berani seperti itu mana ada putri Raja, memiliki keberanian seperti Khansa dan bahkan tidak tahu malu.

Wajah Pangeran Lian memerah saat Kanza menanyakan tentang malam pertama.

"Bisa-bisanya seorang wanita menanyakan hal itu padaku," batin Pangeran Lian yang masih duduk dan berusaha untuk berbaring.

Melihat Pangeran yang kesulitan Kanza segera bangun dan ingin membantunya.

Tapi Pangeran melarang Kanza melakukan hal itu hingga Pangeran memanggil pelayan untuk membantunya dengan lonceng yang disimpan di dalam jubahnya.

Dua orang pelayan pun langsung datang setelah pengaruh membunyikan lonceng tersebut dan membantu Pangeran untuk berganti pakaian dan juga membantu Pangeran kembali.

Melihat hal itu membuat Kanza memperhatikan betapa repotnya orang-orang itu, padahal tinggal bilang iya saja sangat sulit.

"Dasar Pangeran keras kepala," batin Kanza kesal.