Dukun yang membuat Nona teringat dia mulai menjalankan ritualnya. Dia langsung mulai tanpa menunggu berlama-lama. Dukun itu tahu kalau Narsih pasti mengatakan itu pada anak muda itu, dia tidak mau mereka mencegah apa yang akan dia lakukan. Dukun yang dibantu oleh anak buahnya itu segera mulai ritual.
"Mbah ini semuanya, tapi apa mbah tahu wajahnya? Kalau tidak tahu bisa tidak kena guna-gunanya," ucap anak buah dukun itu.
"Kau tenang saja, aku masih ingat wajahnya, dia seperti wajah hantu itu, jadi mana mungkin aku melupakannya," ucap dukun itu.
Anak buah dukun itu hanya menganggukkan kepalanya, dia menyiapkan semua yang dukun itu minta. Dupa, kemenyan dan kembang tujuh rupa juga dia siapkan semuanya. Tidak ada yang ketinggalan sedikitpun.
"Mbah, bukannya baik bulan purnama dan itu jatuh besok malam dan bertepatan dengan jumat kliwon, itu lebih bagus menurut saya," ucap anak buah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください