Deki dan Diman saling pandang, keduanya tidak bisa mengatakan apapun lagi. Bagi mereka mimpi itu benar-benar buruk buat mereka berdua.
"Apa dukun itu ada menelpon kamu?" tanya Diman kepada Deki.
Deki geleng kepala, tidak ada yang menelpon dirinya. "Tidak ada sama sekali. Aku rasa dia tidak mau mengganggu kita atau dia tidak mau membuat kita terbebani dengan permintaan darinya." Deki meenjelaskan apa yang mungkin terjadi.
"Entahlah. Aku sudah bertemu Bram tadi. Aku juga sudah menceritakan apa yang terjadi tadi. Dan dia hanya diam saja. Dia masih belum mau menyerahkan wanitanya itu untuk dijadiakan korban."
"Jadi, kita harus apa? Apa kita harus berdiam diri saja menunggu hantu itu merebut nyawa kita Man?" tanya Deki dengan wajah memelas.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください