webnovel

Dear Angkasa : My Pet Boyfriend

Laura Chintya Bella, Cewek kasar yang bermulut tajam dan tahan banting. Kesehariannya pergi ke club' setelah pulang sekolah sampai malam hari. Alasannya karena Laura tak suka dengan kesendirian karena kesendirian akan membuatnya merasa kesepian. Kepribadiannya sedikit aneh, pola pikirnya pun tidak wajar dan selalu mengarah ke dalam kekerasan secara mental. Laura menderita sakit masokis yaitu tindakan melukai diri sendiri dengan sengaja, sehingga dia sudah kebal dengan segala luka. Dia kuat secara fisik, tetapi lemah secara mental. Emosinya tidak stabil membuatnya sering meledak saat orang-orang menggunjingnya. Dia hanya punya satu sahabat laki-laki bernama Vikram Andreyson, seorang cenayang yang selalu mengikutinya ke manapun dia pergi. Suatu hari, Vikram tanpa sengaja mengungkapkan mengenai masa depan Laura dengan seorang pria. Laura bertekad untuk mencari tahu mengenai pria yang Vikram katakan dengan bermodalkan sketsa wajah yang berhasil Vikram gambar. Mereka mencari informasi mengenai pria tersebut, dan alangkah terkejutnya ketika mereka mendapatkan sebuah informasi mengenai tempat tinggal pria tersebut yang ternyata di sebuah Rumah Sakit Jiwa. "Bergantungan padaku dan hilangkanlah rasa kesepianku." (Laura)

LidiaCntys10 · 若者
レビュー数が足りません
33 Chs

PROLOG

Gelap. Sempit. Pengap.

Hal itu sudah aku rasakan bertahun-tahun lamanya. Aku begitu tersiksa di ruangan tempatku berada. Berkali-kali aku berteriak meminta pertolongan ketika rasa panas itu menyerang.

Panas. Panas. Panas.

Rasa itu membuatku menggila setiap harinya. Hasrat ingin mencium aroma darah tak pernah terpenuhi. Tangan yang ingin aku gunakan untuk melukai sudah mereka borgol dengan sangat kuat. Memberontak pun rasanya percuma.

Semua orang-orang yang berseragam putih hanya sibuk berteriak satu sama lain. Mereka memasukkan obat-obatan yang tak ku ketahui ke dalam tubuhku ini yang semakin hari semakin melemah.

Sakit!!

Aku terus meraung-raung merasakan sakit yang ku rasakan setiap harinya. Tetapi, mereka menutup mata dan telinga seolah tak terjadi apapun padaku. Suaraku bahkan sudah hampir habis untuk meraung-raung berharap seseorang datang menyelamatkanku dari siksaan ini.

Aku hampir putus asa.

Tapi, dia datang sambil mengulurkan tangannya membawa secercah harapan yang selama ini aku nantikan. Aku ingin mengatakan segalanya yang ku rasakan selama ini. Rasa sakit yang hampir membuatku gila ingin ku katakan semua padanya. Tetapi suaraku tak kunjung terdengar seolah aku lupa bagaimana caranya aku berbicara karena yang kulakukan selama ini hanya berteriak.

Tolong..

Tolong aku..

Bawa aku bersamamu...

Dan bebaskan aku dari siksaan ini...

- Angkasa Ardiansyah

Halo, aku Lidia. Ini cerita ketiga ku dalam bahasa Indonesia! Semoga kalian suka yah! :)

Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan kalian yah!

LidiaCntys10creators' thoughts