Semua keluarga menunggu dengan sangat khawatir. Mereka tak henti berdoa dan menangis di depan ruangan bela. Sampai akhirnya dokter keluar dan membawa kabar buruk untuk mereka semua. Bukan hanya bayi bela yang tiada, tapi juga bela yang tak bisa mereka selamatkan.
"Ahkkk ...."
Iqbal berteriak keras merasakan sesak yang teramat sangat didalam hatinya. Mama Bela yang mendengarnya juga menangis sampai pingsan. Semua sangat sedih atas kehilangannya Bela untuk selama, Cantika pun sama sangat sedihnya. Agus memegangi Cantika yang hampir jatuh.
Iqbal tak percaya, dia menerobos masuk ke ruangan Bela, mencoba membagunkan Bela. Menggoyangkan tubuh Bela. Menciumi kening Bela.
"Bel, pliss jangan tinggalin aku lagi."
Tapi Bela tak juga bangun. Rafael dan Bisma masuk ke ruangan untuk menenangkan Iqbal. Bagaimana pun semua sudah terjadi, dan bela sudah tiada.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください