Dugaan yang ada di kepala Christ, sepertinya sama dengan dugaan Liza dan lainnya. Jelas sekali. Sudah tidak diragukan lagi kalau ponsel Christ telah diambil sesaat sebelum pria itu kabur. Dan sudah pasti, kalau pihak musuh yang mengambil.
"Dia menghubungimu? Yang benar? Kau balas apa, Liz??" tanya Christ dengan tatapan ngeri.
Liza menutup wajahnya dengan dua telapak tangan dan menggelengkan kepala miris. Merasa bersalah.
Ternyata feeling tidak enak Liza itu benar. Bukan Christ yang menghubungi atau mengiriminya pesan. Harusnya Liza sadar, kalau aneh rasanya Christ menanyakan lokasi keberadaannya, mengingat Christ pasti sudah tahu kemana tujuan Liza dan dimana seharusnya Liza berada. Dan mestinya Liza tidak serta merta membalasnya disaat pesan itu terlihat aneh.
"Maafkan aku, Christ." Liza menunduk dalam. "Aku terlalu senang menerima kabar darimu. Tapi aku malah mengatakan keberadaanku--"
"Mengatakan keberadaanmu???" Suara Christ meninggi. "Yang benar saja, Liz!!"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください