webnovel

Crystal Pair

Sejak kecil, Liza tahu kalau dia berbeda. Liza diberkahi sepasang mata yang memiliki kemampuan aneh, yaitu melihat kristal cahaya gaib yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Selama ini Liza mengira kristal cahaya itu tidak berarti apa-apa, sampai suatu ketika ia terseret dalam sebuah kejadian tak terduga. Sejak itulah Liza mendapatkan suatu fakta mencengangkan tentang kebenaran jati dirinya yang ternyata adalah seorang keturunan penyihir putih legendaris yang pernah hidup di zaman abad pertengahan bernama Adera. Konon penyihir putih legendaris itu adalah penyihir yang mampu mengendalikan tujuh cakra dalam tubuhnya untuk mengeluarkan sihir dengan fungsi tertentu. Salah satunya adalah cakra jantung, cakra yang berfungsi untuk cinta dan penyembuhan. Dan berkat kemampuan sihir yang dimilikinya, Liza mampu menyembuhkan manusia dari serangan magis dan juga menolong mereka untuk menemukan jodoh sejati hanya dengan melihat pola-pola kristal gaib yang dia lihat. Itu seperti menemukan dan menyatukan jodoh kepingan puzzle. Sampai suatu hari, Liza memiliki keinginan untuk mencari siapa pasangan jiwa menggunakan kemampuan sihirnya itu. Namun anehnya, Liza masih belum menemukannya hingga sekarang. Keberuntungan jodoh seolah tidak berpihak padanya. Alih-alih mencari pasangan, Liza malah dipertemukan terus dengan Chistone, pria misterius yang memiliki pola kristal jodoh yang tidak terbaca. Siapakah sebenarnya Christone? Bagaimana bisa kristal jodoh pria itu tidak bisa terbaca oleh Liza? Lalu apakah nanti Liza bakal menemukan jodohnya? Follow untuk info dan update cerita di : @fenlykim

Fenly_Arismaya · ファンタジー
レビュー数が足りません
235 Chs

Beginilah Sikap Manusia Terhadap Penyihir

Penembakan terang-terangan terhadap bocah kecil dibawah umur. Liza yang punya hati selembut kapas itu mana mungkin bisa tahan membiarkannya?

'Ini benar-benar sudah diluar batas kemanusiaan! Bagaimana mungkin seorang bocah kecil ditembak seperti itu? Dilihat bagaimanapun itu sangat tidak manusiawi! Aku tidak terima mereka berbuat seenaknya!'

Maka gadis itu pun bergerak. Menyibak standing menu itu dan keluar persembunyiannya. Mungkin tidak apa kalau dua petugas itu diberi sedikit pelajaran berharga. Agar mereka bisa sadar kalau menembak anak kecil seperti itu adalah dosa besar.

Dan kalau Liza biasanya berwajah hangat dan ramah, kali ini dia terlihat sangat berbeda. Nyalang matanya menajam menatap dua petugas itu, seiring langkahnya yang mantap. Juga kepalan tangan yang kuat meremas kuat jubah musim dingin yang dikenakan Liza.

Denise yang pada saat itu baru sadar kalau Liza sudah keluar dari tempat persembunyiannya itu pun refleks menarik tangan Liza.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください