webnovel

Crystal Grains

Kekacauan antar kekaisaran elemen mengakibatkan runtuhnya berbagai sekte dari berbagai kekaisaran di benua. Benua Tianshu, dimana terdapat banyak master bela diri berkembang diantara kekaisaran dan sekte yang sudah berdiri ribuan tahun yang lalu. Perang dimana mana, pengorbanan dimana mana, tidak ada yang tahu kapan peperangan akan berakhir. Di abad ini, seorang gadis yang belum berusia 20 tahun menginjakan kaki di benua dengan tidak terduga. Seorang gadis modern dari Shanghai, Fang Yin, menjadi seorang master bela diri dengan dasar spiritual kosong yang dianggap lemah. Tapi siapa sangka bahwa teknik bela diri yang ia bawa dari Shanghai begitu unik ditambah lagi beberapa rahasia tentang dirinya sendiri perlahan terungkap. *** "Namaku Fang Yin, panggil aku Crystal. Siapapun yang menganggap dasar spiritual kosong hanyalah pajangan di pintu gerbang, bersiaplah dengan kekalahan." - Fang Yin -

Chintyaboo · ファンタジー
レビュー数が足りません
13 Chs

Serigala Iblis Vs Panther Hitam

Fang Yin menelusuri hutan tanpa arah. Hari sudah malam dan suasana hutan gelap tanpa cahaya. Fang Yin menggunakan ponselnya sebagai senter, tidak ada sinyal disini bahkan lokasinya tidak ada dalam GPS.

Fang Yin tidak takut hutan, hanya saja dia takut apa yang ada didalamnya terutama ketika malam hari. Tidak ada seseorang yang lewat, hanya ada binatang binatang aneh berukuran kecil, hanya beberapa yang Fang Yin ketahui seperti kelinci, tupai, kadal, dan lainnya. Sisanya terlihat aneh dan dia tidak pernah melihatnya seperti kijang biru yang kerap kali meninggalkan cahaya biru samar tiap kali dia lewat. Juga burung merah enam sayap yang terbang melintasi hutan dengan sangat cepat. Semua ini diluar akal sehat. Apa ini mimpi?

Fang Yin terus berjalan. Bulu kuduknya merinding ketika mendengar suara patah tulang di sebelah kanannya, tidak berani melihat, dia meneruskan perjalanan. Suara patah tulang tidak lagi terdengar, melainkan suasana menjadi lebih sunyi.

Sunyi bukan berarti aman, justru harus berhati hati. Fang Yin merasa semakin takut, apalagi ketika dia merasa sesosok mata kuning memperhatikannya dibalik semak semak. Tubuhnya bergetar, Fang Yin menoleh ke semak semak tersebut dan menyodorkan senter. Tidak ada apapun, baru saja Fang Yin merasa sedikit lega sebentar, tiba tiba sosok serigala hitam keluar dari semak semak hendak menerkam Fang Yin.

Untung saja respon Fang Yin cukup baik dan dia berhasil menghindar sebelum kulitnya tercabik cabik. Fang Yin lari secepat mungkin, tidak tahu dia pergi ke arah mana yang penting dia bisa selamat dari kejaran serigala. Serigala itu lari lebih cepat dari yang dibayangkan, tiba tiba sudah ada di depan Fang Yin mencegahnya lari lebih jauh.

Fang Yin terpaksa berbalik, tapi serigala itu melompat kedepannya semakin dekat. Tidak ada jalan lain lagi, Fang Yin mengambil dahan kayu yang jatuh dari pohon dan menodongkannya ke arah serigala. Memang konyol, menodong serigala sebesar itu dengan sedahan kayu yang tidak ada apa apanya dibandingkan pisau. Bahkan pisau belum cukup untuk melukai serigala itu.

Pelan pelan, Fang Yin mundur nyaris tidak terdengar langkah kakinya. Serigala itu menatapnya penuh kebencian dan lapar entah apa salah Fang Yin, baru saja datang sudah dijadikan musuh. Serigala hitam itu terus maju dan meraung keras, mulutnya terlihat bercak darah yang berarti dia baru saja memakan hewan lain. Dia melompat ke arah Fang Yin dengan raungan dan gigi besar menakutkan. Fang Yin tidak bisa apa apa, bela dirinya tidak cukup untuk melawan hewan mengerikan, lebih tepatnya monster.

Sebuah aliran bayangan hitam terulur, bersembunyi dari balik dedaunan kering di tanah dan muncul dengan cepat melilit kaki serigala dan menariknya dengan keras. Suara benturan terdengar, serigala itu meraung marah dan berbalik kebelakang.

Terdapat sosok wanita berjubah hitam berdiri penuh tekanan dan intimidasi kuat. Auranya tidak biasa, bukan hanya serigala yang bergidik, Fang Yin juga bergidik melihatnya seperti melihat iblis keluar dimalam hari. Bedanya bukan iblis yang keluar, melainkan manusia. Tapi jika sudah bisa mengeluarkan hal diluar akal sehat, apakah masih bisa disebut manusia?

Serigala itu, meski takut, dia menyerang dengan berani. Wanita yang tidak diketahui itu mengarahkan tangannya, mengumpulkan energi dan meraup serigala yang melompat itu dengan bayangan hitam dalam sekejap. Serigala itu meraung dan memebrontak dari lilitan.

Pandangan wanita itu terarah pada Fang Yin yang masih mematung dengan wajah pucat, wanita itu menatapnya datar baru kemudian mengisyaratkan Fang Yin untuk ke arahnya. Fang Yin mengerti dan mengikuti arahannya, bagaimanapun disaat seperti ini tidak ada cara lain untuk menuruti penyelamatnya, jahat atau baik bisa disimpulkan nanti.

Karena lilitan bayangan itu tidak kuat menahan terlalu lama, serigala itu bebas dan meraung kembali. Dia berlari bagaikan kilat mengangkat cakarnya ke arah wanita itu. Wanita itu tidak menghindari cakaran, melainkan menahannya.

Sosok panter hitam muncul dalam bentuk bayangan ikut menerkam serigala. Kini ada dua hewan muncul bersamaan dan berarung. Wanita itu mengendalikan panter hitam dengan penuh tekanan, bayangan hitam mengepul kemana mana mengakibatkan Fang Yin sebagai penonton merasa sesak akan aura yang dikeluarkan.

Panter hitam meraung keras mengeluarkan gelombang hitam dari suaranya dan menekan serigala dengan sekali raungan, serigala itu termundur, tapi tekadnya masih ada. Wanita itu tidak ingin menyia nyiakan waktunya hanya untuk seekor serigala, panter hitam langsung melompat dengan kilatan tercepat dan menerkam serigala dari atas pohon kemudian mencabik cabiknya. Darah bersimbah dimana mana dan terserap oleh panter hitam, serigala itu kehilangan keseimbangan dan ingin lari, namun panter hitam mencabiknya sekali lagi dengan kuku besarnya hingga menembus area vital serigala.

Fang Yin menutup mata tidak berani melihat adegan menyeramkan itu. Perlahan panter hitam berubah menjadi bayangan dan hanyut, kembali kedalam tubuh wanita misterius. Menyisakan mayat serigala, wanita itu mengangkat tangannya menutup mayat serigala dengan bayangan hitamnya kemudian menghanyutkannya dalam bayangan. Tidak ada lagi sisa, hanya ada bekas pertarungan antar kedua monster.

"Hanya monster tingkat tiga, sudah berani ke wilayahku." Dia bergumam dengan dingin. Pandangannya lurus dan datar tanpa ekspresi.

"Terimakasih." Fang Yin masih sedikit takut dan suaranya bergetar.

"Tidak bisa bela diri, masih berani masuk ke hutan. Kalau bosan hidup, tidak boleh takut pada kematian." Wanita itu menegaskan. Jelas dia menyalahkan Fang Yin yang baginya telah sembarangan masuk hutan tanpa pebimbing.

"Aku sedang jalan jalan. Tidak tahu sampai masuk hutan dan tersesat."

Wanita itu berbalik menatap Fang Yin dengan teliti. Pakaian yang dikenakan Fang Yun membuatnya bingung, sangat berbeda dengan yang biasa dilihat. "Kau terlihat bukan dari Benua Tianshu, namun auramu cukup kuat, tapi tidak bisa bela diri. Darimana asalmu?"

"Benua Tianshu? Bukankah seharusnya aku ada di Pantai Jinshan?" Fang Yin terkejut.

"Nak, kamu mengada ngada. Tidak ada pantai Jinshan. Sepertinya kau tidak hanya tersesat di hutan, melainkan di pulau lain."

Wajah Fang Yin memucat. Bagaimana bisa? Setelah melihat cahaya itu, dia yakin masih menginjakan kaki di tempat sebelumnya. Pantas saja suasana disekitar tampak berbeda, tempat apa ini sebenarnya?

Wanita itu menghela napas dan berjalan mengabaikan Fang Yin. Fang Yin tidak tahu harus kemana, dia merasa harus bergantung pada wanita ini untuk sementara. Dia tidak mengenal siapapun dan sepertinya wnaita ini tidak seburuk yang dia pikirkan sebelumnya. Meski memiliki kekuatan supranatural yang menakutkan, belum tentu dia orang jahat. Mungkin bisa membantu Fang Yin kembali ke Shanghai. Jadi, Fang Yin memutuskan untuk mengikutinya, wanita itu juga tidak terlihat keberatan dengan keberadaan Fang Yin. Bagaimanapun, Fang Yin hanyalah anak malang yang tersesat.

"Aku belum tahu namamu." Fang Yin bertanya sambil berjalan dengan benar karena banyak sekali dedaunan yang menghalanginya.

"Huan Yue."

Fang Yin tersenyum. "Aku Fang Yin. Kau bisa memanggilku Crystal atau A Yin. Ngomong ngomong, apa itu tadi?"

"Serigala Iblis. Kecepatannya melampaui jaguar bahkan melampaui kecepatanku. Sayangnya kekuatannya masih dibawahku. Jika saja dia tidak terluka terlebih dahulu, dia sudah bisa melarikan diri dengan kecepatannya itu." Suaranya datar tapi santai tanpa penekanan seperti tadi. Keputusan Fang Yin mengikutinya tepat!

"Lalu, Panter hitam tadi ...."

"Itu milikku. Dasar spiritualku adalah Panter bayangan. Termasuk kedalam sistem kendali, untuk mendapat penyerangan maksimal harus mengeluarkan Panter bayangan."

"Dasar spiritual?"

Huan Yue menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Fang Yin. "Dasar spiritual adalah bagian dari diri kita. Setiap orang memiliki dasar spiritual yang diturunkan dari orangtua. Jika kedua jenis dasar spiritual orangtua bertolak belakang, maka kemungkinan akan memiliki dasar spiritual mutasi. Terdapat beberapa jenis dasar spiritual, salah satunya adalah spiritual yang kumiliki berjenis hewan. Ada juga berjenis tumbuhan, biasanya mereka menjadi alkemis, pendukung, atau kendali. Kemudian alat, sangat kuat untuk menjadi penyerang. Yang terakhir adalah spirit yang langka, kemungkinan besar menjadi kendali, tapi bisa juga menjadi pendukung atau penyerang."

Fang Yin tertegun memikirkan dirinya sendiri. "Bagaimana jika tidak ada dasar spiritual?"

"Maka disebut dasar spiritual kosong, tidak bisa berkultivasi. Walau bisa mempelajari teknik bela diri, tapi tetap kalah oleh yang memiliki dasar spiritual karena fisiknya yang lemah, meski begitu mentalnya sama kuatnya seperti jenis spirit. Sangat langka yang memilikinya, tapi sekali ada hanya menjadi pajangan."

"Bagaimana itu bisa terjadi?"

"Sebenarnya dasar spiritual kosong merupakan cacat lahir. Sama seperti ketika cacat fisik ketika dilahirkan. Spiritualnya meledak ketika dilahirkan, oleh karena itu banyak yang tidak selamat ketika dilahirkan dalam keadaan cacat spiritual. Ada yang spiritualnya menjadi berbanding terbalik dari yang seharusnya ada yang menjadi tidak berguna."

Mendengar penjelasan Huan Yue, Fang Yin berpikir jika semua orang bisa memiliki dasar spiritual, maka dia juga harus memilikinya. Tapi masalahnya dia bukan benar benar berasal dari Benua Tianshu, kemungkinan berhasil akan sangat kecil. Namun tadi Huan Yue mengatakan aura Fang Yin tidak biasa, itu menunjukan bahwa Fang Yin memiliki potensi, tapi apa setelah ini dia bisa kembali atau tidak, itu pilihannya. Intinya dia terjebak dan ingin kembali, tapi tidak tahu caranya kembali.

"Bagaimana kau bisa datang kesini apalagi tersasar, siapa yang bersama denganmu?" Huan Yue bertanya tanya.

"Aku ... datang sendiri. Aku sendiri tidak tahu bagaimana bisa ada disini. Awalnya aku hanya jalan jalan sepulang kuliah, kemudian kalungku bersinar dan terasa hangat. Cahaya keluar dari sana setelah itu aku sudah berada disini." Fang Yin menjelaskannya secara singkat. Dia benar benar tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri, yang dia tahu bahwa dia tersesat tidak tahu arah pulang.

"Dimana kalungmu?"

Fang Yin merogoh sakunya mengambil kalung safir dan memberikannya pada Huan Yue. Tidak ada hal menarik dalam kalung tersebut selagi Huan Yue menelitinya selain warnanya yang indah. Aneh saja jika sebuah kalung tiba tiba bersinar tanpa rangsangan dan langsung membawa seorang gadis kecil ke tempat asing. Huan Yue memasukan kekuatan spiritual kedalamnya untuk memeriksa apa dibalik kalung tersebut dan alasan penjelasan Fang Yin. Ditemukan sebuah tekanan didalamnya, tekanan yang kuat namun tersembunyi sampai sampai Huan Yue kesulitan mencarinya, sekali ketemu, kekuatan spiritual Huan Yue langsung ditolak dan keluar secara paksa.

Huan Yue jelas terkejut. Kekuatan apa yang begitu besar hingga menolak kekuatan spiritualnya untuk memeriksa? Apa itu semacam pembuka portal? "Darimana kau mendapat ini?"

Fang Yin menunduk dalam dalam. "Sejak lahir itu sudah ada padaku. Aku tinggal di panti asuhan, suster panti memberi itu padaku ketika berusia 6 tahun."

"Kau seorang yatim?" Pandangan Huan Yue menjadi kasihan setelah mendengar pernyataan Fang Yin.

Wajah Fang Yin meredup, jelas dia sedih tidak memiliki keluarga inti seperti teman temannya. "Aku tidak tahu. Aku besar di panti asuhan dan tidak memiliki keluarga seperti ayah dan ibu. Entah mereka masih hidup atau tidak, aku tidak tahu. Suster panti bilang, mereka menitipkanku begitu saja dengan kalung dan surat penitipan." Sebenarnya Fang Yin sempat marah dan ingin membuang kalung itu, kenapa orangtuanya tidak menginginkannya? Tapi hati Fang Yin mengatakan untuk mempertahankan kalung itu sebagai pemberian terakhir orangtuanya selain nama, dia harus menghargainya dan membuat itu berharga. Lagipula, batu safir bukan barang murah, sangat sayang jika dibuang.

"Seharusnya ini menjadi sesuatu yang berharga. Simpanlah." Huan Yue mengembalikan kalungnya lagi ke tangan Fang Yin.

"Kau tidak menelitinya lagi?"

"Ada kekuatan tersembunyi didalamnya, kekuatan spiritualku tidak bisa menembusnya. Kemungkinan besar bisa menolongmu di masa depan."

Fang Yin mengangguk setuju dan memutuskan untuk memakainya saja. Jika itu bisa menolongnya, dia harus memakainya sebagai jimat pelindung. Sebenarnya dia tidak ingin percaya, tapi setelah mengalami hal aneh selama ini, dia terpaksa harus percaya.

"Kau tidak memiliki tujuan. Lebih baik ikut aku untuk sementara." Huan Yue mengajaknya dan langsung melanjutkan perjalanan sebelum Fang Yin sempat menyahuti.

Tak jauh dari tempat pertarungan, mereka sampai disebuah lataran rumah kayu ditengah hutan. Latarannya tidak terlalu besar dan sekitar 100 meter persegi mengingat Huan Yue hanya tinggal sendiri. Setelah memasuki pagar kayu yang mengelilingi rumah, tampak beberapa tanaman berbagai macam warna diatas pot, rupanya Huan Yue yang terlihat ganas bisa sangat menyukai keindahan seperti ini bagaimanapun dia juga merupakan wanita.

Rumahnya juga tampak bersih, Huan Yue pecinta kebersihan dan emosinya akan labil jika melihat sesuatu yang tidak seimbang atau mengotori tempatnya. Pantas saja dia langsung membunuh serigala iblis yang mengotori wilayahnya dengan darah. Dalam jarak 1 li, Huan Yue tetap bisa merasakannya.

Huan Yue tidak banyak bicara, dia langsung masuk kedalam rumah membiarkan Fang Yin sendiri. Jujur Fang Yin tidak tahu harus melakukan apa disini, Huan Yue mengajaknya kerumah dan mengabaikannya begitu saja, apa itu berarti membiarkan Fang Yin bebas disekitar rumahnya? Asal tidak membuat masalah, itu bisa saja benar. Fang Yin merasa tidak enak harus mengandalkan orang yang baru saja ditemui.

Kemudian Huan Yue keluar dari rumahnya membawa sebuah batu bulat putih yang bersinar. Entah apa gunanya, Fang Yin akan tahu setelah bertanya.

Belum sempat Fang Yin bicara, Huan Yue sudah bicara terlebih dahulu. "Mengingat kalung yang kau bawa, seharusnya kau memiliki potensi untuk menjadi ahli spiritual. Kemarilah, lihat apa dasar spiritualmu."