webnovel

CODE: FAUST

" The world is on chaos and despair " ...... ... " The world is turning into hell " ...... ... Tahun 2028 , bumi terserang sebuah penyakit misterius yang membuat manusia menjadi monster , bahkan virus tersebut membuat efek yang sama kepada hewan yang terjangkit dengan virus ini sama seperti manusia , terjangkit dengan virus ini sama dengan keputus asaan , tidak ada yang bisa menyembuhkan virus ini , siapa pun tidak bisa membantu mu , dikucilkan di jauhi , dan terisolasi dan pada akhirnya kamu berakhir mati dan berubah menjadi mutant . Dengan terjadi nya outbreak , dunia perlahan perlahan mulai runtuh , gedung gedung hancur akibat kerusakan yang di buat oleh para monster , yaitu para infected dan juga reated , dua kategori mutant atau monster yang terjangkit virus yang sama , di tahun 2036 manusia telah hidup bertahun tahun di dunia yang sudah jadi neraka ini , peraturan sudah berubah , yang kuat yang akan bertahan sementara yang lemah akan mati terlahap waktu dan mutant . Manusia mulai membuat faksi serta group mereka masing masing , bahkan pemerintah pun mulai kembali bangkit dan memonopoli semuanya. The Government , Black beast , nomads , striker , freedom , the orders dan bahkan faksi militer seperti ghost vulture , gray skull unit dan strider knight pun mulai bangkit dan berjalan kembali . " Perang masih terjadi , meskipun dunia ini berubah " Plague , seorang profesor ahli dalam tubuh manusia bahkan sebelum jadi profesor ia dulu adalah seorang dokter , nama asli dia adalah Dr. Plague , nama ini belum sepenuhnya nama dia yang sebenarnya , dengan tekad dan niat nya ia ingin mengembalikan dunia seperti semula , dengan begitu dia bisa membayar dosa dosanya di masa lalu Tapi , dibalik dunia yang seperti ini , perang masih berjalan dan mutant bahkan radioaktif dimana mana , ada misteri yang menyelimuti mengapa ini semua terjadi .

RaiiyaRay · ファンタジー
レビュー数が足りません
56 Chs

Chapter 3: Confrotation and rendeveouz

Mutant tersebut terus dan menerus menyerang dengan kecepatan yang tinggi , plague dan Sophia hanya bisa menahan serangan tersebut dan diam di posisi supaya tidak terjadi hal yang dapat membahayakan mereka berdua

" ....ugh , sial bila terus terus seperti ini bisa bisa kita akan jadi mangsa empuk mereka " ujar plague sembari menahan serangan dari dua mutant kadal

" Lebih baik kita menyerang mereka secara langsung saja, bagaimana? " Ujar Sophia demi kebaikan mereka berdua

" Kau benar , baiklah berpencar!!! " Teriak plague dan mereka berdua berpencar

Sophia menuju arah belakang dari plague dan plague pun lari ke depan untuk memancing kadal reated ini , plague terus dan terus berlari di hutan seperti nya rencana dia berhasil , dan pada akhirnya kadal tersebut mencegat plague

" Ha ... Ha ...ha ...ha , akhirnya kita bisa duel ...tch ayo maju " ujar plague sembari berancang ancang untuk bertarung

Kadal tersebut maju dan menyembunyikan diri nya lagi , Plague terus berusaha untuk mencari jalan agar bisa mengetahui keberadaan mutant ini dalam mode invisible nya , dan pada akhirnya plague ingat sesuatu

Di kepalanya

" .....ah , tunggu aku seperti ingat sesua--" gumamnya plague , namun disaat saat dia ingat sesuatu tiba tiba monster itu menyerang " srakkk!! , Cletang!! " Monster itu mencakar namun plague berhasil menangkis serangan itu

" Sialan , ....beri aku waktu dong ! , Hmm ah bentar aku kan punya kekuatan .." ujar plague setelah ingat sesuatu serta melihat telapak tangannya bisa mengeluarkan cairan toxic

" Kekuatan radiative , ah ya aku ..... Aku ingat!! " Plague berteriak dan melakukan serangan asap beracun agar Plague tau dimana pergerakan dan letak reated itu bergerak

"Ssssttttt ....haaahhh " plague mengeluarkan asap tersebut dari mulut nya dan akhirnya aura nya tercium karena asap tersebut membuat badan dari reated tersebut mengeluarkan radiasi nya

" Baiklah , kau kalah .....saatnya mengambil jantung mu !" Plague menyerang langsung dengan secara membabi buta meskipun kulitnya cukup keras tapi dia berhasil

" Hiahh , grahh!!! " Plague menendang reated tersebut di bagian muka agar penglihatan nya kabur dan kehilangan kestabilan

" Bila serangan fisik dan senjata tak mengefek apapun , baiklah aku akan gunakan serangan toxic ku " plague mengeluarkan cairan toxic nya dan menembakan nya layaknya bola energi

" Cresst, cresst , cresst" tembakan itu membuat kulitnya terbakar dan reated itu kesakitan dan bergerak kanan kiri gak karuan , namun plague mengambil kesempatan dengan bergerak cepat menuju reated tersebut , merantai kaki kiri nya lalu menjatuhkannya yang membuat nya terjatuh dan akhirnya dada nya terlihat

" Akhirnya , finaly blow !! " Plague langsung mencabut jantungnya dengan menusuk sickle satunya lagi dan menarik nya sekencang mungkin

Pada akhirnya plague pun menang , dan berhasil mendapatkan jantungnya , setelah mengingat bahwa dia punya kekuatan radiative dia ingat juga bahwa jantung ini bisa menjadi energi dari kekuatannya

" ...jantung , sepertinya bisa jadi pengisi energi radiative ku, aku baru ingat bahwa diriku ini radiative yang memiliki kemampuan biomass , ....ah aku perlu mencari tau kekuatan apa ini , aku sedikit lupa tentang masa lalu ku " plague pun bergegas menuju sophia , sebelum itu dia membersihkan jantung itu dengan daun dan di simpan nya dengan di baluti oleh daun

Plague berlari untuk mencari Sophia karena dia panik dan plague bertarung dengan cukup lama juga dia takut sophia kenapa kenapa , setelah berlari ke arah Sophia memancing reated itu , dia pun menemukan reated kadal itu sudah mati dengan keadaan jantung yang sudah di cabut

" Sepertinya Sophia di bantu oleh seseorang dengan luka seperti yang ada di badan reated , tapi siapa? " Tanya plague sembari melihat sekeliling

Tiba tiba ada suara dari semak semak , plague pun mengeluarkan senjatanya berjaga jaga bila ada musuh di sekitarnya , tiba tiba ada lelaki yang menyerang dan reflek plague pun menangkis serangannya

Dan mundur kebelakang

" Siapa kamu ? , Mengapa kamu disini kelakuan mu cukup aneh apa kamu yang menyuruh monster ini menyerang kami?!!" Lelaki tersebut bertanya dengan nada marah seakan akan plague yang memanggil reated itu untuk membunuh nya

" Haha...hahahaha , mana mungkin aku melakukan itu lagi pula aku disini mencari teman ku , Sophia kami berdua sedang mencari temannya , karena terpisah oleh monster ini .... karena bertemu di jalan akhirnya terpaksa aku lawan kalau tidak percaya aku punya jantung nya " ujar plague sembari menunjukkan jantung reated itu dan memasukannya kembali

Lelaki tersebut kaget karena Plague menyebut nama sophia

" Kenapa kamu sophia , kamu siapa ? Cepat jawab?! " Lelaki itu menodongkan pisaunya

" Hey hey tenang , eh itu sophia! Halo ^^ bisa tolong aku " plague melihat sophia di belakang pria itu dan say hi berharap di tolong

" Hey hentikan!! " Teriak sophia menghentikan temannya

" Kamu tidak apa plague ? , Aku tadi mencari mu karena teman teman ku datang di waktu yang tepat jadi aku berhasil mengalahkan monster itu " ujar sophia sembari menanyakan keadaan plague

" Aku baik baik saja , jadi kamu sudah bertemu dengan teman mu .....baiklah kalau begitu aku turut senang mendengarnya lalu siapa lelaki ini? " Tanya plague dengan menunjuk ke lelaki yang masih memegang pisaunya

" Dia Ray salah satu anggota team raid , dia disuruh oleh kapten untuk menemukan ku" ujar sophia mengenalkan temannya

" Jadi begitu ya , teman mu ini kasar ya ketemu dengan orang asing bahkan dia tak kenal , bukannya bertanya malah menyerang ....tapi itu sesuatu hal yang bagus " ujar plague

" Ah maaf , aku tidak tau kalo kamu itu yang menyelamatkan sophia " ucap ray sembari memasukan pisaunya ke dalam sakunya

" Tidak apa , baiklah aku akan pergi dulu ... Kalian berdua hati hati " ucap plague Sembari jalan meninggalkan mereka berdua

" Plague .... Semoga kita bertemu lagi , aku sangat berterima kasih atas bantuan mu " ujar sophia dengan menundukan badannya

" Iya, sama sama bumi ini bulat kita akan bertemu lagi bila berjodoh , sampai jumpa " ujar plague dan lanjut berjalan

Dengan begitu , sophia dan ray kembali ke shelter/bunker/camp dan plague meneruskan jalan nya untuk mencari sesuatu , yang bernama rumah

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

-bersambung-