Servis kedua Riski juga sangat sempurna. Ia mendapatkan point lagi. Membuat SMK Kima unggul dua point.
"Bagussssss." teriak Septi sangat senang dengan itu. Hal ini bisa membuat mental pemain mereka drop jika menamg tidak terbiasa.
Bahkan kepala sekolah tak henti-hentinya bertepuk tangan setelah Riski berhasil mendapatkan point.
Servis ketiga siap di lakulan kembali. Tak ingin buang-buang waktu, Riski langsung melakukannya. Apakah bola masuk kembali untuk ketiga kali berturut-turut? Atau berhasil di tahan? Atau justru malah keluar. Itu yang berada di pikiran para penonton. Mereka yang berpikir bola dapat di tahan atau keluar karena kondisi yang sudah lelah karena 2 game, dan sudah 2 kali juga Riski berhasil mendapatkan point, pasti yang ketiga dapat di antisipasi oleh tim lawan.
Tapi jika itu dari pendukung SMK Kimia, berharap bola itu bisa masuk terus.
Ternyata, bola servis ketiga dari Riski berhasil mendapatkan point lagi.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください