webnovel

proses awal baru 1

akupun pergi bersama ayah kegunung untuk berburu,, hampir 1 jam di perjalanan kami sampai di tempat tujuan

"kamu tunggu ayah disini jangan pergi kemana mana" ayah pun menyalakan api unggun di sekita pondok atau gubuk kecil

aku pun menunggu ayah didalam tak berani keluar. tak berapa lama ayah pergi seekor monyet mengendor-gendor pintu gubuk "..uuuk aaa uuuk aaa..."seluruh tubuhku bergetar keterkejutan aku berjongkok diujung gubuk memeluk lutut ku. monyet itu terus menerus mengendor pintu tidak berhenti hampir setengah jam monyet itu bersuara akhirnya terdiam cukup lama aku fikir mungkin monyet itu sudah pergi kuberanikan diri untuk membuka pintu gubuk kubawa lentera kecil untuk menerangi jalan walaupun ada api unggun di depan gubuk itu kulihat keluar tidak ada apa-apa kuberanikan diri untuk keluar dari gubuk memastikan tidak ada apa-apa ku berjalan keluar tapi setelah ku berjalan dua langkah menjauh dari gubuk monyet itu mencengkaram tangan ku "Aaaaaa....." terjatuh lah lentera lampu kecil yang ku pegang "wakwakwakwakuuuk aaa uuuk aaa....." monyet itu berteriak-teriak ingin aku mengikutinya dia menarik-narik tangan ku. aku pun bingung apa ada sesuatu yang ingin ditunjukkan oleh monyet ini aku coba mengikuti monyet ini ku ambil lentera kecil yang telah kujatuhkan tadi ku ikuti monyet itu sambil liat kanan kiri takut kalau ada hewan buas datang agak jauh dari gubuk kulihat anak laki-laki atau mungkin remaja keliatannya lebih tua dariku tergeletak ditanah dengan berlumuran darah aku pun terkejut diam terpana bingung harus bagaimana sampai akhirnya monyet itu memegang tanggan ku dan aku kembali sadar lagi dan kudekati pria itu kulihat wajahnya yang tampan biarpun itu berlumur lumpur dan kulihat badannya yang penuh darah kucari dimana letak pendarahanya dan kutemukan ternyata lukanya dekat di perut bawanya ku tekan perutnya agar darahnya agar tidak keluar ku robek pakaianku ku balut lukanya "uuhuk...uhuk...uhuk...air..air.." ku dengar suaranya yang lemah

"tunggu disini aku ambilkan..." aku bergegas ke gubuk ku ambil air didalam botol yang ku bawa ku angkat badannya yang besar kusadarkan di dekat pohon "ini minum pelan-pelan..." aku pun memberinya minum "matanya yang kebiruan menatapku begitu lama terima kasih ..."

"apa kamu bisa berjalan,,sebaiknya lukamu cepat di obati"

"hm..." terdengar dari kejauhan memanggil seseorang aku terkejut dan kulihat lelaki yang terluka itu "itu orang ku tidak apa-apa" "hm..kalau begitu aku permisi" tidak sempat dia menjawab aku pergi. aku tak mau beruruasan dengan orang luar aku bergegas meniggalkannya "tunggu..." aku berhenti berjalan tanpa menoleh "siapa namamu.."

"tidak perlu tau aku hanya membantumu kalau begitu selamat tinggal" aku berlari meniggalkannya tidak tau apa lagi yang terjadi padanya karena sudah ada orang yang lebih kuat menolongnya karena aku melihat dari kejauhan banyak orang menolongnya

hari mulai terang aku menunggu ayahku di depan gubuk kecil bersama monyet yang tadi tidak lama ayahku datang dan terkejut melihat ada monyet di dekat ku "kenapa ada monyet disini.." aku pura-pura tidak tau karena aku takut ayah akan khawatir "tidak tau ayah dia ada disini..." ayahku pun tidak mempermasalahkannya ayah menaruh hewan hasil buruan dalam gubuk dan menemaniku untuk mencari bunga gunung "ayo kita cari bunga yang kau maksud.."

"ya ayah..." aku sengaja membawa ayah ku kearah gua digunung yang ku lihat di kehidupan ku sebelumnya

"ayah kenapa ada gua digunung ini"

"oh ini sudah lama" aku tidak terkejut karena ayahku sering berburu disini jadi pasti tau gua ini tapi kenapa tidak ada yang masuk aku coba bertanya

"apa ayah pernah masuk kegua ini"

"kata orang-orang desa gua ini beracun kalau ada yang masuk maka ia akan lama kelamaan mati, jadi orang-orang desa tidak ada yang mau masuk kegua ini"

"apa ayah tidak penasaran.."

ayahku menatap wajahku

"kenapa apa kamu mau bunuh diri..."

"hahahhahaha...."

"ayah apa kau bercanda"

"ayah tidak bercanda kalau kau ingin masuk berarti kau mau bunuh diri.."