"Ya sudah Gisel sekarang kamu maunya gimana?" tanya Wahyu masih dengan nada datar dan santai, karena, di depan dia ada sosok cantik yang tak kasat mata mengancamnya dengan sebuah kepalan tangan yang siap meninjunya kapan pun jika berani berulah.
"Ya sudah aku juga minta maaf sama kamu, Yu. Soal tadi, gimana?" tanya Gisel. Masih berani berharap.
"Soal tadi gimana apanya?"
"Kan aku nggak tahu yang mengirim balasan tadi adalah teman kamu. Aku sudah terlanjur seneng loh mengetahui bahwa kamu mau jalan sama aku. Apakah kau bersedia?"
"Say yes!" teriak Ruby dengan kegirangan di depan Wahyu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください