webnovel

CINTA tapi gengsi

rosasevina20 · 若者
レビュー数が足りません
86 Chs

Bab 61

Atta membantu Bianca Turun dari brankar secara hati-hati kondisi Bianca terlihat lesu seperti tak ada Semangat Matanya sembab seperti habis tangannya sedari tadi menggenggam tangan Atta Begitu erat, Seakan Tidak mau Atta jauh dari pandangannya Bianca masih syok jelas saja Apalagi saat ia mengetahui Dirinya sudah keguguran Seketika Tangis histeris mengisi Kamarnya bahkan Suaranya terdengar Sampai ke rumah

Tepat Jam Delapan Bianca dan Atta keluar kamar Rawat Bianca Semua Biaya administrasi telah Atta bayarkan menggunakan tabungan pribadinya Bianca sangat berterima kasih padanya Bianca seharusnya menjalani Rawat inap itu enggan mematuhi Dokter karena Dirinya Tidak mau membuat kedua Orangtuanya khawatir

perlahan-lahan Atta membantu Bianca berjalan.Dengan langkah terseok-seok perutnya yang sakit itu membuat kakinya terasa lemas untuk di gerakkan Bila Atta Tidak mampu menopang badan Cewek itu Mungkin Bianca Sudah jatuh ke lantai di Sejak tadi menggunakan Kursi roda pun Bianca tidak mau

" Santai aja gue nggak ke mana-mana kok ! ucap Atta begitu lembut Bianca Berusaha keras untuk berjalan lebih Cepat

Bianca rasanya ingin menangis lagi " Maaf ya Atta gue udah nyusahin kamu...."

" Siapa yang Bilang Lo nyusahin gue " Sahut Atta " Lo kan Temen gue udah seharusnya Temen Saling membantu kan "

Bianca kini tersenyum Sendu merasa bangga dan beruntung memiliki Teman sebaik Atta ia takkan pernah melupakan Semua kebaikan yang Atta lakukan padanya

" Lo gue gendong aja deh " ucap Atta tiba-tiba" nggak tega gue liat Lo kesusahan jalan kayak Lo "

" Ha " nggak usah " kata Bianca ' menolak.

" udah nggak apa-apa " Atta berdiri di depan Bianca dan membelakangi.Atta sedikit menekukkan lututnya lalu menepuk punggungnya " Sini naik "

" A- Atta ...." Bianca terbata ia merasa malu bercampur terharu

" nggak apa-apa Bianca " ujar Atta

Akhirnya Bianca naik ke punggung Atta dan mengalungkan tangannya di leher Cowok itu.Atta menyelipkan kedua tangannya di bagian paha Bianca.Bianca Tersenyum haru sedangkan Atta Tersenyum lebar.kedua nya melintasi Lorong Rumah Sakit tak jarang tatapan oleh beberapa Orang yang melintasi mereka

" ih gue malu....." Bianca menenggelamkan wajahnya ke dekat leher Atta, membuat Atta tertawa

" Seharusnya Lo bangga mana ada orang yang Romantis -Romantisan di Rumah sakit ? celetuk Atta " Cuma kita doang yang bisa lakukan hal seperti ini "

Lalu Bianca pun tertawa.Tawa kecil yang mampu mengetarkan hati Atta mengendong Bianca saja sudah mampu membuat Jantung berpacu cepat apalagi di saat mendengar Cewek itu karena nya "

" Makasih ya Atta "

" sama-sama "

Atta membantu Bianca Turun dari jok motornya ketika kakinya sudah menapak di tanah Atta dan Bianca Masuk ke rumah Bianca

Sesampainya di Depan pintu rumah Bianca mereka langsung di sambut nya oleh Lisa ibunya Bianca ia mendekati Putri nya dengan memberikan Rentetan pertanyaan padanya

" kamu kenapa kok jalannya begitu kenapa wajah kamu pucat ? kamu kenapa jam segini baru pulang nggak ngabarin Mami lagi kamu udah Makan belum " lalu Lisa melirik Atta " itu Siapa kamu bawa-bawa ke Rumah "

" Tante Maaf saya Atta temen sekolahnya Bianca tadi Bianca jatuh di tangga rumah temen pas belajar bareng kakinya keseleo, jadi sekarang Bianca Makanya jalan nya agak Susah Tapi Tante Tenang aja kakinya Bianca udah di obatin kok Sama Dokter mungkin sekarang Bianca Cuma butuh istirahat "Atta Tersenyum hangat pada Mami Bianca " lebih baik sekarang Bianca tidur Tante Kasihan Kakinya masih Sakit "

Lisa Lansung mengangguk cepat ia segera menuntun Bianca untuk ke kamarnya yang berada di lantai atas " Ya udah ayo ke kamar Sekarang "

" EHM Saya pamit pulang ya Tante Bianca"

Bianca menoleh ia menatap Atta dengan tatapan senduhnya namun ada seburat garis senyum di sana " Sekali lagi makasih iya Atta "

Atta mengangguk

" Makasih Nak Atta "

" iya Tante saya permisi Dulu Tan ! pamit Atta

Seandainya Lisa tahu apa yang terjadi

sebenarnya pada anaknya itu

Atta kini berjalan kembali keluar dari Rumah Bianca dan menunggangi motor merah miliknya.setelah mengenakan helm dan menyalakan mesin Atta segera melesat pergi meninggalkan tempat.Rasanya lega setelah tahu Bianca sudah berada di tangan Maminya dan Tidak di marahi Kasihan Bianca kalua ia Sampai kena Omelan Maminya yang agak galak

Bumi berkeliling dengan motor kesayangannya Sejak tadi Sendirian hanya di temani Bayangan tentang Bulan yang tak kunjung pudar dari benaknya Semakin hari ia Semakin sulit menerima keadaan yang seakan membuatnya tekanan batin akan hal ini Bumi merindukan Bulan sungguh ia rindu Bulan Bahkan Amat Sangat merindukannya

Frustasi membuat Bumi kehilangan jati dirinya Dalam sebulan sudah tujuh kali Bumi melakukan balap liar tentunya Dengan mobilnya tersebut Sudah kesekian kalinya Bumi menenggak minuman berakhol berjenis Whiskey Vodka Hanya untuk menghilangai bayangan Bulan yang terus mendiami di benaknya Wajah yang semula Tampan dan nampak segar kini mulai kusut dan ditumbuhi bulu-bulu tipis dan kasar Bumi bahkan tidak peduli dengan penampilannya

Atta mengetahui perubahan Bumi hanya bisa pasrah ia tahu salah satu faktor yang membuat Bumi kehilangan kendali pada Dirinya yaitu Bulan.Sakit hati memang selalu berhasil mengubah seseorang Salah satunya Tengah terjadi pada Sosok Bumi

Bumi membunyikan klakson motornya tak Santai saat sebuah mobil berhenti mendadak di depannya ia membuka kaca helm nya dan Berteriak " MOVE YOU FU**ING BI**H ! "

Sang pemilik mobil pun belok sedikit ke arah kanan membiarkan motor Bumi lewat seraya melewati mobil itu Bumi mengacaungkan jari tengahnya pada si pemilik mobil.ia memang seperti itu Jangan kaget lagi sisi Buruk seorang BUMI SAMUDRA MAHENDRA benar-benar Telah tiada

Cukup Di Kenang saja

hari terus berlalu terkilas oleh waktu

aku yang pernah nyakitin mu Rasa ingin bertemu Maaf kan kesalahan dan juga kehilafan pernah menancapkan Duri tajam tak lekang Dalam ingatan kini kau pergi meninggalkan ku begitu Sulit lupakan kamu apalagi kamu baik begitu Susah cari ganti nya cukup di kenang saja

Lagu itu muncul begitu saja dalam benak Bumi ia bernyanyi Lirik setiap bait nya sangat pas untuk mewakili apa yang ia Rasakan saat ini.Lagu itu sangat menamparnya membuat Semakin sadar akan kesalahannya yang selalu mengutamakan Rasa gengsinya yang besar.Rasa gengsi yang hanya bisa membawa ke arah lubang penyesalan

" Bulan " gumam Bumi sambil Berteriak Sangat Kencang " Gue nggak tahu gimana ekspresiin perasaan gue saat ini ke Lo Intinya Gue kangen sama Lo Bulan Dan Gue juga Sayang sama Lo "