webnovel

Gendong! Aku Ingin Paman Menggendongku!

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Mendengar ucapan Jiang Mianmian, wajah tampan Zhan Qiyou menunjukkan ekspresi malu, apalagi dia berada di depan paman keduanya. Selain itu, dia juga merasa malu atas peristiwa yang telah terjadi, baru kali ini gadis itu membicarakan tentang peristiwa yang sudah satu tahun berlalu tersebut.

Jiang Mianmian adalah gadis sangat menarik di mata Zhan Qiyou, dia seperti angsa hitam yang sombong, namun, tetap terlihat menawan dan menarik. Ketika tersenyum, aia selalu menampakkan senyuman yang begitu ceria. Meski begitu pria itu tahu betul kalau dia adalah putri kecil yang tidak bisa dikendalikan oleh siapa pun. Walaupun menawan, tetapi pengkhianat. Walaupun sangat cantik tetapi terlalu berbahaya. Jiang Mianmian adalah Lori, seekor kucing beracun yang tidak bisa disentuh dengan mudah.

Zhan Qiyou kemudian terbatuk pelan, "Mianmian, kejadian itu telah terjadi begitu lama. Aku tidak menyangka itu masih ada dalam ingatanmu. Aku memang salah dalam masalah ini, mungkin kamu salah paham dengan perlakuan dariku, tapi aku hanya menganggapmu sebagai teman baik. Kalau Jiang Li…"

Wajah Jiang Mianmian seketika berubah menjadi sangat jelek saat mendengar penjelasan Zhan Qiyou. Salah paham katanya? Dimana letak kesalahpahaman ketika dia terus menempel dan memberikan perhatian padaku layaknya seorang pacar? Batinnya. Dia menyunggingkan bibirnya lalu mencibir, "Tidak perlu diteruskan, aku tidak tertarik dengan bagaimana hubunganmu dan Jiang Li. Aku juga benar-benar terganggu akan kedatanganmu, kamu datang kesini hanya untuk menyalahkanku dan membuatku semakin emosi, dari dulu aku tidak pernah menganggapmu sebagai teman!"

"Mianmian…" Zhan Qiyou tampak kebingungan. Dia tidak bisa putus dengan Jiang Li, tetapi dia benar-benar khawatir ketika mendengar Jiang Mianmian tertusuk pecahan kaca di ruang perjamuan kemarin.

"Ya, kalian berdua memang bukanlah teman" Di ujung meja makan, pria yang sedari tadi menatap laporan keuangan di tablet miliknya berkata dengan pelan, tatapan matanya tidak bisa ditebak.

Jiang Mianmian menoleh untuk melihatnya, sementara Zhan Qiyou mengerutkan kening dan tidak mengerti apa maksud perkataan Zhan Muqian, "Paman kedua…"

Zhan Muqian meletakkan tabletnya di sisi meja. Dia kemudian mencubit tangan Jiang Mianmian dengan lembut. Namun, rupanya gadis itu tidak mengerti apa maksud tingkah lakunya barusan, mata bundarnya menatapnya penuh curiga.

Zhan Muqian lalu berlanjut mengelus rambut Jiang Mianmian tanpa terganggu keberadaan Zhan Qiyou. Di mata keponakannya, gerakannya begitu luwes, dia terlihat seperti sudah biasa memanjakannya seperti itu. Meskipun wajah sang panglima perang itu tanpa ekspresi, namun terlihat ada senyum yang tersirat dari matanya.

"Meskipun kalian berdua adalah teman sekelas dan usia kalian tidak terpaut jauh, dalam susunan anggota keluarga kamu harus menyebut dirimu bibi kedua." Kata Zhan Muqian pada Jiang Mianmian. Kemudian dia melanjutkan, "Qiyou, Mianmian adalah istriku. Bagaimanapun dia adalah bibi keduamu. Mulai sekarang dan seterusnya kamu harus memperhatikan tata krama, kamu tidak boleh ikut campur dalam hal merawat bibi kedua, sekecil apa pun itu."

Zhan Qiyou pun merasa sangat malu hingga kakinya yang panjang dan lurus tampak sedikit gemetar. Jiang Mianmian mengeluh dalam hatinya, paman panglima benar-benar seorang pria yang pandai menciptakan adegan memalukan. Bukannya hal ini membuatnya lebih malu lagi? Bahkan orang yang berkulit tebal sekalipun akan bisa merasa sangat malu dan sekarat. Terlebih lagi Zhan Qiyou adalah tuan muda yang diibaratkan bagaikan bintang.

Jiang Mianmian menatap wajah Zhan Qiyou yang jelas-jelas menjadi layu. Dia tidak bisa menahan tawanya melihat hal itu, alis dan matanya mengernyit seperti roh rubah kecil yang sangat cantik, lalu berkata "Ya, Tuan Muda Zhan, anggota keluarga yang paling berjasa dan bergengsi, ketika kita berjumpa lagi, jangan lupa untuk memanggilku bibi kedua."

"....." Zhan Qiyou tidak pernah dipermalukan seperti ini sejak dirinya kecil. Namun, untuk masalah ini, dia tidak berani mengadu ke siapa pun, seluruh anggota keluarga Zhan sangat segan dan takut kepada Zhan Muqian, bahkan ketika paman keduanya itu tersenyum sinis seperti seorang pembunuh, dia mungkin akan mati di detik berikutnya. Ceroboh sekali dia bisa melakukan kesalahan seperti ini di depan pamannya.

Zhan Qiyou melihat Jiang Mianmian meraih lap tangan di meja makan dan mengusap ujung jarinya. Kemudian dia memutar kepalanya ke arah Zhan Muqian dan berkata, "Paman, lututku sakit lagi…"

Jari-jari panjang Zhan Muqian mengelus lembut dagu Jiang Mianmian dan kemudian berkata, "Sayang, apa kamu sudah kenyang? Jika sudah kenyang pergilah ke kamar atas untuk beristirahat. Kakimu ini perlu istirahat selama beberapa hari."

"Gendong! Aku ingin paman menggendongku!" Kata Jiang Mianmian sambil mengerutkan hidungnya dan tiba-tiba mengangkat kedua tangannya yang kecil.