"Sebenarnya Aku menjadi sangat penasaran dengan rencanamu itu. Jika seandainya Pangeran Nizam mati di tanganku. Pangeran mana yang akan kau jadikan ganti dari Pangeran Nizam untuk meneruskan tahta kerajaan Azura?" kata Pangeran Barry sambil tersenyum.
Perdana Menteri Salman menjadi gelisah dengan pertanyaan Pangeran Barry tetapi Ia berusaha menyembunyikannya jauh di lubuk hatinya.
"Entahlah, Raja Al - Walid memiliki banyak istri dan selir di dalam haremnya dan banyak anak laki - laki ataupun perempuan. Sebenarnya dengan sistem penyeleksian yang bagus pasti akan ada pangeran yang layak untuk menggantikan Pangeran Nizam." kata Perdana Mentri Salman sambil kembali meneguk minumannya. Kali ini Ia sengaja menuangkan agak banyak ke dalam gelasnya. Tenggorokannya tiba - tiba saja terasa kering kerontang seperti padang pasir di musim kemarau.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください