"Astaghfirullahaladzim.." Amar beristighfar sambil mengusap wajahnya. Dan ini malah seperti menyulut amarah dari Maya kembali.
"Mengapa kau malah beristighfar ? Apa pemikiranku salah? " Kata Maya sambil melotot. Amar jadi gemas melihat mata besar hampir meloncat keluar itu. Mengapa berbicara Maya seperti berbicara dengan para prajurit yang sedang berlatih melempar granat. Sedikit - sedikit muncul ledakan, sedikit - sedikit muncul ledakan dan kalau lemparannya tidak tepat, seringkali granat itu meledaknya tidak jauh dari tempat si pelempar sehingga malah menimbulkan kekacauan.
Berbicara dengan Maya harus hati - hati dan penuh kelembutan serta kesabaran. Salah bicara sedikit efeknya seperti granat yang meledak di dekat sipelemparnya. Selain menimbulkan suara ledakan yang memekakkan telinga juga dapat melukai tubuh si pelemparnya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください