webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 都市
レビュー数が足りません
292 Chs

Bab 38-Ada Apa Dengan Juna

"Juna itu teman saya semasa SMA! Mana mungkin tiba-tiba jadi satpam, aneh." Azka memperjelas ucapannya.

"Ya, bisa jadi dia memang tak ada pilihan lain," timpal Sabrina menyanggah ucapan Azka

Azka menggelengkan kepala. "Dia itu dari kalangan berada, ayahnya pengusaha properti dan sekarang dia juga ikut andil di perusahaan orang tuanya."

Sabrina sepetinya sudah tidak kuat menahan rasa kantuknya yang kembali datang. "Ya sudah, Tuan. Sepertinya nanti akan saya selidiki," ucap Sabrina dengan kelopak mata kian lesu. "Saya tidur dulu ya, Tuan. Sudah enggak kuat." Sabrina berdiri seraya melangkahkan kakinya menuju ruang kamar.

"Eh dasar! Dikasih tahu malah cuek. Sepertinya Juna memang mencurigakan!" desis Azka berbicara pada dirinya sendiri.

***