webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 都市
レビュー数が足りません
292 Chs

Bab 37-Hmm Tuan Azka

"Rin! Kamu pura-pura lupa ya kalo kamu masih punya hutang sama aku!" tanya Nazwa sesaat setelah mereka merebahkan tubuhnya di atas kasur. Karena pukul 19.00 pun terkadang mereka sudah terlelap tidur.

"Kapan aku pinjam uangmu, Naz?" Sabrina membeliak ke arah Nazwa.

"Ya ampun ini orang bener-bener ya ngeselin," timpal Nazwa seraya membangunkan badannya kemudian duduk. "Lupa, apa pura-pura lupa sih, Rin!" Imbuhnya.

"Apaan sih, Naz. Hutang apaan?" Jawab Sabrina kemudian menempelkan punggungnya di dinding tembok.

"Masalah ponsel, Rin! Kamu belum jawab pertanyaan aku kan!" Nazwa memperjelas pertanyaannya.

"Oh iya, Naz. Aku baru ingat," jawab Sabrina cengengesan.

"Dari siapa?" Nazwa tak akan bisa tidur jika belum mendapat jawaban dari rasa penasaramnya.

"Dari, dari..."

Nazwa begitu antusias mengamati ucapan yang hendak keluar dari mulur sahabatnya itu. "Aduh lama amat sih, cepetan napa!" Cerocosnya.

"Dari, Tuan Azka," jawab Sabrina dengan senyum datar.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください