webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 都市
レビュー数が足りません
292 Chs

Bab 286-Berbohong untuk kebaikan

"Sabrina! Bukankah kamu akan mandi? Kok balik lagi," tanya Nazwa berusaha mengalihkan perhatian Sabrina.

"Aku mau ngambil handphone ku yang masih tertinggal di kamar kamu," jawab Sabrina dan ia semakin dekat ke tempat duduk Nazwa dan mertuanya.

"Oh iya, kenapa aku tidak boleh tahu? Tentang apa, kok rahasia-rahasiaan gini?" imbuhnya kembali bertanya. Ia yang masih penasaran kembali turut serta duduk menimpali perbincangan antara Bu Yeni dan Nazwa.

"Enggak bukan apa-apa kok," jawab Bu Yeni seraya mengukir senyiman. Ia berusaha mengelak.

"Ih serius, Mah. Ada apa sih?" Sabrina terus saja bertanya.

"Oke, oke! Aku akan katakan." Nazwa pun kembali angkat bicara.

'Duh Nazwa jangan katakan terlebih dahulu. Sebelum Azka pulang,' gumam Bu Yeni dalam hatinya.

Sabrina pun bersiap mendengarkan jawaban Nazwa.