Cantika tampak hancur. Ia kini masih berada di dalam mobil dan kebingingan harus kemana. Setelah berusaha menghubungi Penti namun tidak dijawab, Cantika mencoba menghubungi ibunya lewat sambungan teleponnya.
Saat benda bundar yang melilit di pergelangan tangannya menunjukan pukul sebelas siang, Cantika yakin jika Sabrina sudah dibawa pergi oleh suaminya.
Tanpa ragu lagi, segera Cantika menelepon Mesya guna menanyakan kabar terbaru.
"Hallo, Bu!" sapa Cantika saat benda pipih itu sudah ia dekatkan pada daun telinganya.
"Hallo, Cantika. Kamu pergi kemana sih, belum sempat sarapab juga langsung pergi begitu saja," balas Mesya terdengar cemas
"Aku ada urusan, Bu. Oh iya, apa Sabrina masih ada di rumah?" tanya Cantika tanpa lagi basa-basi.
"Sabrina sudah pamitan baru saja bersama suaminya. Sepertinya mereka sudah baikan. Ya bagus lah, lagi pulah Ibu malas lama-lama melihat wajah Sabrina di rumah ini," jawab Mesya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください