webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 都市
レビュー数が足りません
292 Chs

Bab 186-Menolong musuh

Sabrina tampak manja dengan raut wajahnya yang pucat serta tubuhnya yang lemas. Ia sepertinya kelelahan dengan aktivitas sebelumnya yang sibuk bolak-balik bersama Azka.

"Iya sudah aku usap-usap ya." Azka dengan segera menuruti permintaan istrinya karena ia rasa jika Sabrina memang benar-benar tengah kesakitan.

"Sedikit dipijat, Mas. Perutku benar-benar tidak enak," rengek Sabrina dengan suaranya yang terdengar lesu.

"Oh iya, Sayang." Azka pun dengan penuh kasih sayang memijat punggung Sabrina.

"Rin, kita ke rumah sakit saja ya! Aku takut kamu kenapa-kenapa," resah Azka tatkala melihat tubuh Sabrina yang sangat lemas.

Sabrina tampak menggelengkan kepala. "Tidak usah, Mas. Ini sudah terlalu malam," tolak Sabrina halus.

"Tapi aku khawatir, Rin. Kita ke rumah sakit sekarang ya. Please jangan nolak," ajak Azka berusaha membujuk.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください