Azka tampak mengepalkan tangan dengan rahang yang terlihat mengeras dan mengerutkan bibir. Ia terlihat tengah menahan emosi dan bersiap melakukan sesuatu pada pria yang berada di hadapannya.
"Buka pintunya karena saya akan masuk!" pinta Azka seraya meremas pakaian bagian depan pria itu. Ia berbicara dengan tatapan tajam dan bola mata membulat sempurna.
Alih-alih takut, pria itu malah mendorong dengan keras tubuh Azka sehingga ia dengan spontan terpanting beberapa langkah ke belakang.
Namun, seketika amarah di dalam dada Azka semakin memuncak. Ia dengan emosi kembali maju ke hadapan pria yang tengah menghadangnya. Akan tetapi, belum sempat Azka membalasnya dengan cepat pula Nazwa melerai perkelahian yang akan terjadi di antara keduanya.
"Cukup, Tuan. Cukup!" teriak Nazwa seraya menahan dada Azka dengan kedua telapak tangan. Kini ia berada di tengah-tengah kedua pria yang tengah tersulut emosi. Beruntung tak ada pukulan yang menghantamnya saat itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください