webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 都市
レビュー数が足りません
292 Chs

Bab 171-Masih dalam pencarian

Azka mengemudikan kendaraan roda empatnya dengan fokus, sesekali ia melirik ponselnya demi melihat petunjuk arah.

Saat ini matahari terlihat sudah berada di ufuk barat dan sebentar lagi akan terbenam sehingga berganti sinarnya menjadi rembulan sebagai penghias malam.

"Mas apa masih jauh?" tanya Sabrina saat mereka sudah menempuh jarak sekitar satu jam lebih. Perjalanan sedikit terlambat karena Azka melajukan mobilnya dengam hati-hati dengan sesekali melihat ponsel.

"Sepertinya tempatnya ada di depan," jawab Azka seraya mengarahkan pandangannya ke arah depan.

Tampak sebuah restauran Amerika yang terlihat di depan mata mereka dengan ramainya keluar masuk kendaraan ke arah parkiran tempat itu.

"Apa tidak salah, Mas? Apa benar tempatnya yang ini?" Sabrina memastikan.

Azka kemudian kembali melihat ponselnya dengan seksama. Tidak ada yang salah dengan mapsnya, benar sekali petunjuk arah di dalam maps menunjukan bahwa ponsel Bu Yeni ada di area restaurant yang terlihat di depan mata.