webnovel

CINTA PUTRI

Seorang Wanita muda yang harus berjuang dalam menjalani sebuah kehidupan yang keras dan pahit. orangtuanya telah meninggal kini dia tinggal bersama tantenya yang terbilang cukup kasar terhadap nya. kesedihan menjadi makanan sehari-hari saat dia berada di rumah. mampukah dia bangkit dan menjalani sebuah kehidupan yang bahagia.

yume99 · 若者
レビュー数が足りません
8 Chs

bab 3 Malam Yang Buruk part 2

Ciuman yang brutal, penuh kemarahan.

Tangan pak Senna mulai menjelajah. Menarik paksa baju Putri sehingga membuat kancing-kancing baju itu terlepas dan berserakan dimana-mana. Senna menatapnya dengan mata nanar. Pancaran api gairah dan kemarahan terlihat dimatanya. Secepat kilat dia menerkam Putri.

"Totolooonngg! Tooloonngg!! Paaakkk,

tolonggg lepaskan Saya Pak!" Putri berusaha berteriak dengan suaranya yang tercekat. Dia begitu putus asa. Sepertinya dia sudah merasa bahwa hal buruk akan terjadi padanya. Yang bisa dilakukannya hanyalah berteriak untuk meminta pertolongan. Senna menyumpal mulut Putri dengan tangannya, dia masih saja terus melanjutkan aktivitasnya. Dengan tidak sabar Senna melepas pakaian Putri dengan paksa, setelah berhasil membukanya kemudian dia melepaskan Putri sebentar dan melepaskan pakaiannya sendiri. Kesempatan ini digunakan Putri untuk bangkit dan berlari ke arah pintu. Namun sebelum dia mencapai daun pintu, tubuhnya sudah disergap dari belakang dan digendong dibahu laki-laki itu.

"Pakk! Lepaskan Saya!! Jangan perkosa Saya Pak!! Tolong Pak!" Putri berteriak-teriak menghiba. Wajahnya terlihat panik, air mata mengalir dengan derasnya. Namun Senna

mengabaikannya. Matanya sudah tertutup nafsu, pikirannya sudah tidak lagi jernih. Yang ada dipikirannya hanyalah dia harus melahap wanita ini, membuatnya tunduk. Agar wanita itu tahu bagaimana rasanya dicampakkan!

"Diam Kamu wanita!! Bukankah ini yang Kamu mau? Hah?! Sekarang rasakan akibatnya Tidak ada seorang wanita pun yang bisa mencampakkan seorang Senna" ujar Senna dengan nada marahnya.. lalu kembali menghempaskan tubuh Putri ke sofa dan menindihnya. Dengan seluruh tubuhnya dia menutup tubuh Putri. Menekan tubuh Putri dengan berat tubuhnya, berusaha untuk menaklukan tubuh wanita mungil itu. Dia kembali ******* bibir Putri, tidak memberikan kesempatan Putri untuk melawan. Sementara tangannya menjelajah kesana kemari. Senna mulai memposisikan tubuhnya.

"Pak, tolong lepaskan Saya. Saya hanya seorang kasir Pak. Tolong Pak.." lirih Putri mulai menangis sesenggukan. Suaranya mulai lirih karena terlalu banyak menangis. Tubuhnya mulai lelah karena terlalu banyak melawan. Dengan lemah Putri memukul-mukul dada Senna, yang tidak berdampak apa-apa pada pria itu. Senna tetap tidak menghiraukannya. Matanya sudah sangat tertutup oleh nafsu, dia sudah tidak peduli dengan siapa dia bercinta. Yang dibutuhkannya sekarang adalah dia harus melepaskan dorongan hasratnya saat ini juga. Akhirnya dengan sekali hentakan Senna menguasai tubuh Putri. Putri menjerit kesakitan, Senna menutup mulut wanita itu dengan mulutnya. Dia tetap mendorong tubuhnya ke dalam tubuh Putri dengan kasar, membuat tubuh wanita itu gemetar kesakitan. Putri tidak mampu melawan lagi, hanya air mata yang masih mengalir dari sudut matanya. Tatapan matanya menjadi sayu dan kosong. Dia sudah ternoda. Senna berhasil menguasai tubuh Putri. Senna menciumi bibir Putri dengan lembut. Dia mengeksplore mulut Putri dengan hati-hati. ******** dan mengigit bibir itu, bermain-main dengan lidah lembutnya. Senna benar-benar menikmati percintaan ini. Senna mulai meracau. Sesekali dia mencium kening Putri yang dipenuhi dengan keringat, mengecup bibir ranumnya dan menciumi tengkuknya. Wanita itu tidak bergerak, tatapannya kosong, air mata terus mengalir di sudut matanya. Namun tubuh wanita itu tidak bisa berbohong. Mungkin wanita itu menolaknya, tapi tidak dengan tubuhnya. Setelah lama berpacu,Senna mulai merasakan batas dirinya. Senna mengerang panjang. Selama beberapa waktu, hanya keheningan yang ada di antara mereka. Senna berusaha mengatur napasnya kembali, kemudian dia mulai tersadar dengan apa yang dilakukannya. Senna menatap wanita dibawahnya, dia kaget melihat kenyataan bahwa wanita itu bukan Istrinya. Senna segera melepas pelukannya. Dengan buru-buru dia bangkit dari sofa. Menatap wanita yang terbaring di sofa itu dengan tidak percaya. "Siapa wanita ini? Mengapa ada diruangannya? Tadi aku ingat menarik tangan istriku ke ruangan ini. Apa aku salah ingat? Apakah sebenarnya yang aku tarik adalah tangan wanita ini?" Ujar Senna dalam hati nya.

bersambung...