Zanqi tertawa kecil, dia tidak akan pernah lupa dengan semua kenangan waktu dia bersekolah di Tunas Harapan. Kenangan lain yang tidak pernah lupa saat Qonin menawarkan diri untuk duduk dengannya.
"Aku juga nggak akan lupa dengan seorang cewek yang berhati malaikat itu, akan bersyukur bisa memilikinya saat ini," bual Zanqi yang benar-benar menghentikan semua aktivitas dan memfokuskan diri untuk menatap Qonin lekat-lekat.
Wajah Qonin yang menunduk itu tidak mampu menyembunyikan wajah merah di ujung pipinya, dia tersipu malu mendengar bualan Zanqi, apalagi Zanqi tidak berhenti memandanginya itu membaut dia merasakan perhatian yang ditunjukkan kepadanya.
"Sudah, berhenti memandangi aku terus. Aku pulang loh!!" ancam Qonin yang tidak ada cara lain untuk meminta Zanqi agar tidak membuat dia salah tingkah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください