"Haduh!! Nggak deh, Qi. Dari awal emang dia hobi banget buat orang lain marah kan, termasuk aku. Hemmm!! Nggak usah ngomongin dia deh, kita ngomongin yang lain saja," saran Qonin itu menepis semua anggapan Zanqi yang menurut dia tidak masuk akal.
"Ha ha ha!!" Tertawanya Zanqi berubah di intonasi terakhir yang malah terdengar sedih, dia membuat pengakuan, "Kadang aku iri dengan dia yang sehat, kuat bisa melindungimu, bisa jalan bareng tanpa ada rasa malu."
Qonin lebih mencondongkan duduknya, dia sedikit mengerti kondisi Zanqi saat ini yang membuat dia ingin menghiburnya, "Kenapa harus iri?? Kau juga jauh lebih keren, Qi. Buktinya kasusku kemarin berhasil berkat kau juga, kan?"
"Jangan karena duduk di kursi roda membuatmu lemah, Qi," Qonin tersenyum sambil mengepal kedua tangannya dan berseru, "Zanqi hebat!! Yeay!!"
Sudah semacam anak cheerleader yang menyemangati tim basket dari sekolahnya. Zanqi tersenyum lebar dan bahkan tertawa melihat tingkah laku Qonin.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください