Pagi yang sangat cerah di langit Jakarta, Qonin tidur sangat nyaman setelah kemarin cukup lama ngobrol dengan Leon, dia bahkan tertawa sambil makan malam di rumahnya. Ancamannya kemarin tidak jadi diteruskan, lantaran Qonin terlalu kasihan dengan Leon yang tidak pantang menyerah mengejarnya.
Saking nyamannya Qonin tidur tidak ada yang berani membangunkannya, semua orang di rumah Qonin setuju hari ini membiarkannya istirahat dan sekarang masih proses untuk meminta izin langsung ke Bu Ratna.
"Pak, teleponnya nggak juga diangkat bu Ratna. Apa Ibuk langsung datang saja ke sekolahnya ya?" Narti panik itu mengusulkan saran ke suaminya.
"Coba telepon lagi saja, Buk. Jika tidak juga diangkat ya terpaksa datang ke sekolahnya," jawab Darman yang sudah bersiap memakai topi kebun yang selalu dia gunakan waktu bekerja.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください