webnovel

Cinta dalam dendam

Cinta yang hadir tanpa Rakha sadari karena tetutup oleh dendam, membuat ia sangat membenci Novia. Gadis yang sangat berarti pada kehidupannya dulu. Saat sebuah kenyataan mulai terungkap serta ingatan yang mulai muncul sedikit demi sedikit membuat ia sadar bahwa kebenciannya tak beralaskan. Seolah takdir tak memihak padanya saat semua ingin ia ulang kembali kenyataan bahwa saudaranya sendiri adalah rival untuknya, belum lagi ia harus berurusan dengan orang misterius yang juga bagian dari masa lalu Novia. Akaknkah Rakha bisa memperjuangkan Cintanya kembali ataukah harus merelakan Novia dimiliki oleh Nicho saudaranya atau sang pria misterius yang seorang Mafia.

Tika_Mutiara · 都市
レビュー数が足りません
16 Chs

Kekacauan Rakha

Ahhhhhhhh

suara itu lolos begitu saja saat Nicho beralih mencium leher jenjang gadis itu. Sungguh akal sehat mereka sudah tak bisa di kendalikan.

Ahhhhhhh

Lagi- lagi suara itu membuat Nicho makin bergairah seolah tubuhnya mendapat energi lebih untuk semakin membuat gadis itu terbang melayang. saat tangan Nicho ingin menelusup ke dalam kaos yang di kenakan Novia, akal gadis itu seolah kembali ia memegang tangan nicho yang baru sampai keperut ratanya. Nicho pun membuka mata yang sempat tertutup karna api gairah yang ia buat sendiri.

Novia menggeleng kan kepalanya.

"Kita udah terlanjur jauh kak"ucapnya lirih namhn dalam mata indah milik nicho ia bisa melihat bahwa masih ada pancaran gairah di dalamnya.

"Maafin kakak Nov" ia mendekap Novia membawa gadis itu dalam pelukannya.

"Sekali lagi maafin kakak yang udah nggak solan sama kamu, maafin kakak." ujarnya sambil mengelus serunai halus milik gadisnya sesekali ia menciumnya juga.

"Setelah semua masalah ini selesai kakak bakalan lamar kamu ma Om dan Tante. " sambungnya lagi dan mendapat anggukan dari Novia yang masih setia di dada bidang pria itu.

"Kamu percaya ma kakak kan?" tanyanya sambil mengurai pelukan mereka.

"Aku harap kakak nggak kecewain aku."jawab gadis itu.

"Kakak nggak janji buat jadi pria yang baik, tapi kakak akan berusaha buat kamu selalu tersenyum di samping ku sayang."

"Aku akan nunggu kakak dimana saat itu kita bisa bersatu." harapan itu di balas senyuman menenangkan dari Nicho.

"Kakak boleh minta sesuatu nggak?" tanyanya.

"Apa!" Novia penasaran dengan permintaan Nicho, tumben lelaki itu meminta sesuatu padanya.

"Mulai detik ini, kamu jangan panggil aku kakak lagi ya! panggil mas aja," ucapnya. Novia menyatukan alisnya bingung kanapa permintaanya seperti itu.

"Emangnya kenapa kak?" tanya berbalik.

"Biar kamu nanti terbiasa kalau kita dah nikah panggil mas Nicho aja, masak panggil kakak sih!".

Novia tergelak dengan kata-kata Nicho

"kakak ada-ada aja sih!"

"Tuh kan kakak lagi!" Nicho memajukan bibirnya sedikit tanda ia kesal dan hal itu terlihat lucu di mata Novia yang membuat gadis itu semakin tertawa.

"Aku nggak ngelawak loh sayang." ujarnya dengan nada kesal. Namun tak di hiraukan oleh Novia malah gadis itu semakin terbahak.

Hhhhhhhhh

"Kakak mukanya gitu lucu banget deh" ujarnya di sela-sela tawa.

"Sekali lagi panghil aku kakak kamu dapet hukuman loh sayang" Ancamnya namun Novia tak menggubris. Malah semakin berniat menggoda pria itu.

"Iya iya kakak, nggak lagi deh." Novia masih berusaha menahan tawanya. namun matanya melotot kala Nicho membungkam bibirnya.

"Emmmmmmghhhppppp...

karna kesal melihat tawa gadisnya yang terus saja meledeki dia, dan juga menggodanya akhirnya itu membuat ia berniat menjahili gadis itu.

Dan benar saja setelah ia melumat bibir Novia. Gadis itu berusaha untuk melepas lumatan Nicho dengan memukul dada bidang pria itu. Namun tak sedikitpun pria yang kini dengan rakus melahap bibirnya terlihat berhenti malah pria itu menggigit birbinya kembali. Setelah merasa pasokan oksigen di antara keduanya mulai menipis dan disitulah Nicho melepaskan ciumannya.

hah, hah, hah, haah.

suara tarikan nafas di antara mereka saling beradu untuk saling memenuhi rongga paru-paru mereka. Setelah merasa sedikit membaik Novia mulai buka suara untuk protes.

"kakak apa-apaan sih main nyiumanak gadis orang aja" kesalnya, Nmaun Nicho tak menggubris malahan semakin menantang.

"Makanya jangan paggil kakak lagi, biasaain panggil mas, ingat MAS" ucapnya mempertagas dalam kosa kata mas.

"Tapi itu tuh butuh proses"protesnya

tak terima ia salahkan.

"Iya makanya prosesnya itu di mulai dari sekarang biar udah nikah nggak kaku lagi" pintanya.

"Iya iya"

"iya!, iya!, apa sayang" godanya.

"Iya kakak!" balasnya ngeyel.

"Mau kena hukuman kayak tadi huh!?" tanyanya namun dibalas cekikikan oleh Novi.

"Sekarang coba deh mas pgen kamu panggil aku dengan nama itu" pintanya.

Sejenak Novia berfikir dengan mengetuk-ngetuk pelipisnya seolah sedang berfikir setelah itu ia pun berkata.

"Ok coba ya-!" ucpanya terhenti karna ia ingin tertawa dan-

"Kakak" sambungnya lalu segera berlari. Nicho yang merasa di kerjai pun mengejar Novia berlari dengan segera agar bisa menangkap gadis nakal itu.

"Ayo tangkap aku kak" ujarnya sambil terus berlari sesekali ia tertawa dan menengok kebelakang melihat posisi Nicho yang masih jauh untuk menagkapnya. sementara Nicho terus mengejarnya.

"Awas kamu ya kalau dapat mas nggak akan ngelepasin kamu"jawabnya sambil terus berlari. Beberapa menit kemudia Nicho bisa menangkap Novia memeluk gadis itu dari belakang, dan membawanya berputar.

Aaaaaaaaaaaaaaa

"Ampun kak" ucapnya kala ia di bawa berputar.

"Masih manggil gitu ya!?" tanyanya.

"Iya iya mas, ampun!" ucapnya. Dan nicho pun berhenti berputar.

hah hah hah

Suara nafas mereka masih terdengar ngos-ngosan. Namun masih tetap tersenyum bahagia. Merwka tak tahu bahwa tak jauh dari tempat mereka kini ada seseorang yang mengintai kebahagiaan mereka.

"Bersenang-senanglah dulu kalian, sebelum aku memisahkan mu, seandainya kau mencintai wanita lain saudaraku. Aku tak akan pernah mengganggumu. Tpai sayang kau mencintai wanitaku, Pemiliknya hatiku, belahan jiwaku. Maka tak ada yang bisa memilikinya selain diriku."

Senyum iblis itu kembali terukir di bibir manisnya.

Padahal jika Rakha mau banyak sekali wanita yang ingin menjadi pendamping hidupnya namun entah mengapa hidupnya selalu di penuhi dengan nama Novia dan dendamnya, tapi ia disisi kecil dalam hatinya ia mengklaim bahwa gadis itu miliknya tapi selalu membuatnya menangis dan menderita.

Bukankah cinta yang sejati itu akan bahagia meski tak memiliki, dan hati kita akan ikut bahagia jika melihat orang yang kita cintai bahagia meski itu bukan dengan kita. Lalu apa arti cintanya untuk Sonia yang hatinya ia titipkan pada saudranya itu? lalu apa salah Novia hingga harus di benci oleh orang yang di anggapnya sebagai kakaknya itu tanpa ia sadari ?

Dering ponsel milik Rakha berbunyi menampilkan nama Nadia disana teman sekaligus wanita yang mencintainya. Namun Rakha sama sekali tak berminat untuk mengakatnya ia sudah bersiap pergi membawa teropong yang ia gunakan untuk mengintai dua sejoli yang sedang di mabuk asmara itu.

Kini ia berada dalam perjalanan perjalanan ingin kembali ke apartemennya. Satu pesan dari Naren sahabat club-nya mengajak ia having fun. Dan tentu saja dengan senang hati ia menyetujui ajakan itu. Karna ia tahu malam ini ia akan si suguhkan oleh gadis-gadis yang siap menghangatkan ranjangnya.

Mobil yang ia kemudikan membelah jalan yang malam ini tak terlihat begitu padat. Membuat mobilnya berjalan dengan kecepatan di atas rata-rata mulus tanpa hambatan.

Citttttttttt

Suara ban yang berdecit itu pertanda bahwa mobil yang ia kendarai berhenti mendadak. Ia melihat ada seekor kucing yang sedang melintasi jalan. Tanpa ia sadari kini ia memberhentikan diri dimana tujuh tahun silam Sonia mengalami kecelakaan tunggal yang membuatnya kehilangan nyawa. Matanya menyapu setiap sudut jalan itu. Bayangan akan suara benturan mobil memenuhi gendang telinganya. Ia lantas menutup telingadengan kedua telapak tangan.

"AKU NGGAK AKAN MEMBUATMU BAHAGIA NOVIA" jeritnya dan suara itu memenuhi penjuru mobil lantas ia menutup matanya untuk menghilangkan bayangan kecelakaan itu. Namun ia malah melihat bayangan tawa serta raut wajah kesal milik Novia. Seketika itu pula ia membuka mata.

Aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh

"SIALAN" jeritnya kembali.